Komisi IX Pastikan Pemerintah akan Bayar Tunggakan Klaim RS Lewat Refocusing Anggara
Merdeka.com - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo memastikan tunggakan terhadap klaim pelayanan pasien Covid-19 akan dibayar pemerintah. Menurutnya, pemerintah akan melakukan refocusing anggaran dari kementerian atau lembaga untuk membayar klaim tersebut.
Rahmad menyebut, tunggakan ini terjadi karena faktor anggaran yang diberikan pemerintah lebih rendah dibandingkan tagihan klaim dari rumah sakit yang hampir tiga kali lipat.
"2020 kan disediakan hampir 8 triliun untuk klaim rumah sakit, tapi pemberian ke masyarakat atau klaim dari rumah sakit hampir 22 lebih hampir 23 triliun, itu kan angka yang perbedaan sangat signifikan sehingga menjadi minus, masih banyak belum terbayar," katanya lewat pesan suara, Selasa (6/7).
Dia mengatakan, proses pembayaran untuk klaim rumah sakit tahun 2020 di anggarkan pada tahun ini. Menurutnya, pemerintah akan mencoba untuk menutupinya entah itu melalui refocusing dari anggaran-anggaran kementerian maupun lembaga.
"Kalau disampaikan pemerintah kan akan refocusing untuk menutupi anggaran klaim kesehatan ini dari kementerian lembaga untuk dialihkan pembayaran ke sini (rumah sakit)," ucapnya.
Rahmad menyebut, situasi saat ini memang sulit dari sisi kesehatan dan fiskal. Sehingga, ia mengajak semua pihak maupun rumah sakit lebih bersabar karena pemerintah berkomitmen untuk membayar.
"Kami juga memahami suasana batin dari rumah sakit dengan subsidi atau ditalangi beratus miliar berpuluh miliar di masing-masing rumah sakit kan angka sangat besar tentu sangat berimplikasi kepada pelayanan, berimplikasi pada belanja operasional, obat-obatan dan lain," tuturnya.
"Kita paham, tapi percayalah pemerintah berdasarkan informasi dari pemerintah menteri keuangan, menteri kesehatan, akan diupayakan bagaimana caranya untuk menutupi klaim rumah sakit itu," tambahnya.
Menurut politisi PDIP ini, refocusing anggaran menjadi salah satu jalan keluar. Dia memastikan, DPR akan mengawal terus tunggakan klaim rumah sakit ini.
"Karena pemerintah akan memberikan solusi salah satunya refocusing anggaran untuk pembayaran klaim klaim rumah sakit, kita tunggu saja meski butuh waktu," kata dia.
"Kami sebagai parlemen tentu memahami dan pasti mengawal karena itu adalah modal dasar untuk melakukan suatu operasionalisasi di rumah sakit kan anggaran, bayar dokter, bayar pegawai, dan modal kerja lainnya," tandasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil pengamatan sementara, fasilitas di lantai tujuh rumah sakit tersebut terdampak cukup parah akibat ledakan.
Baca SelengkapnyaSidang kemudian bakal kembali digulir dengan agenda yang sama pada pekan depan.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya menghentikan renovasi gedung, dan mengalihkan anggaran untuk kesehatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TNI telah memperbaiki total sebanyak 44 rumah yang terkena dampak ledakan Gudang Amunisi Daerah Desa Ciangsana, Bogor.
Baca SelengkapnyaMelalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaKejagung menyatakan banyak pihak yang keliru terkait sosok HL yang rumahnya digeledah penyidik.
Baca SelengkapnyaManajemen rumah sakit sedang mengevakuasi seluruh pasien rawat inap yang terdata sebanyak 102 orang.
Baca SelengkapnyaDengan adanya revisi, diharapkan suara rakyat tidak terbuang sia-sia.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar gudang amunisi terlihat bergiliran masuk terbatas untuk mengambil barang berharga mereka dari rumah.
Baca Selengkapnya