Kominfo Bentuk Pandu Digital Pendidikan, Beri Pelatihan ke Guru & Tenaga Pendidik
Merdeka.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) membentuk pandu digital sektor pendidikan. Praktiknya, menggandeng Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Sumatra Selatan guna memberikan pelatihan digital kepada guru dan para tenaga pendidik.
Kegiatan yang digelar secara hybrid ini di Gedung Business & Science Center Universitas PGRI diikuti sekitar 140 peserta luring dan daring yang terdiri dari guru dan tenaga pendidik. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam literasi digital dengan menjadi pendamping pemanfaatan TIK. Kegiatan ini juga diharapkan dapat membuka kesempatan peningkatan kapasitas bagi guru dan tenaga pendidik dalam bentuk pelatihan dari praktisi TIK.
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Sumatra yang diwakili oleh Rektor UPGRIP, Dr. Bukman Lian mengatakan diharapkan pelatihan ini bisa meningkatkan kualitas tenaga pendidik. Terutama, di sektor digitalisasi.
"Dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan keterampilan tenaga pendidik, agar kemampuan guru dalam mengoperasikan teknologi digital juga tidak tertinggal oleh peserta didik atau muridnya," ucap Bukman dalam keterangannya, Selasa (23/5).
Ia mengungkap, Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center (KIC) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa kapasitas Literasi Digital masyarakat Indonesia dinilai 'sedang' yaitu sebesar 3.54 dari 5.00.
Kominfo meresponsnya dengan berkolaborasi dengan sejumlah lembaga pendidikan dan Perguruan Tinggi di Indonesia. Dengan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan, Bambang Tri Santoso dalam sambutannya menyampaikan bahwa literasi digital yang dijalankan oleh Pandu Digital menargetkan lima sektor yaitu Pendidikan, Desa, Petani/Nelayan, UMKM dan Pariwisata. Pihak Kemenkominfo juga menyiapkan modul sebagai acuan dalam peningkatan kapasitas digital bagi lima sektor target tersebut.
"Setiap tahunnya kita (Kemenkominfo) memiliki target jumlah masyarakat terliterasi digital, untuk tahun ini di sektor pendidikan sedikitnya kami berharap ada 250.000 insan pendidikan yang terliterasi digital melalui Perguruan Tinggi dan Sekolah Menengah Kejuruan diseluruh Indonesia," ujar Bambang.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi pemaparan dari para narasumber yaitu Praktisi IT dan Founder Edukasi4id, Michael S. Sunggiardi dan Ketua Umum Relawan TIK (RTIK) Indonesia dan Pandu Digital Utama, Fajar Eri Dianto.Michael S.
Sunggiardi menjelaskan empat langkah dalam menuju SDM yang unggul bagi Indonesia, "Adapun empat cara yang harus dilakukan untuk meningkatkan SDM yang unggul, jadi yang pertama adalah dengan mengubah cara memahami teknologi, yang kedua yaitu mengubah cara penerapannya, selanjutnya adalah kita harus berkegiatan dengan berpikir menggunakan cara lateral thinking, dan yang terakhir adalah dengan meningkatkan kewirausahaan. Jika dua dari empat langkah ini bisa dikuasai oleh anak didik kita, insyaallah nanti anak didik kita bisa menjadi peserta didik yang berkualitas," jelas Michael.
Fajar Eri Dianto menyampaikan bahwa empat pilar literasi digital harus dikuasai oleh siswa-siswi di Provinsi Sumatra Selatan guna menjadi talenta digital yang cakap untuk masa depan, Fajar juga memberikan contoh hal-hal yang bisa dihindari dengan penerapan empat pilar literasi digital.
"Siswa itu harus bisa menguasai empat pilar literasi digital, karena kalau tidak bisa menguasainya dapat membawa dampak yang buruk bagi siswa itu sendiri atau bahkan dunia pendidikan. Misalkan contohnya ada siswa yang salah chat, salah posting, salah emote yang akhirnya bisa merugikan dia atau bahkan tenaga pendidiknya, maka dari itu hal ini harus dihindari dengan menerapkan pilar-pilar literasi digital di kehidupan sehari-hari," tegas Fajar.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi I DPR RI berkomitmen penuh untuk terus mendorong program-program pengembangan peningkatan kualitas generasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaProgram Serba Serbi Literasi Digital ini berkomitmen memberikan wawasan mendalam tentang literasi digital kepada seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaBahkan Menkominfo menyebut situasi ruang digital lebih baik dibandingkan pada 2019.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rakor Kominfotik se-NTB itu, diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret dan kesepakatan bersama.
Baca SelengkapnyaPertimbangan penerbitan perpres itu untuk mendorong terwujudnya pelayanan publik berkualitas dan terpercaya.
Baca SelengkapnyaGardu Ganjar dengan menggelar Pelatihan Konten Kreator bagi generasi muda.
Baca SelengkapnyaTeuku Riefky juga meyakini bahwa manusia yang berkualitas adalah kunci sukses pembangunan nasional.
Baca SelengkapnyaDahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerpusda Kendal berhasil memecahkan Rekor MURI sebagai Gedung perpustakaan terluas dengan 4.060 Meter persegi
Baca Selengkapnya