Klaster Pesantren di Tasik, 3 Santri Positif Covid-19 Kontak dengan 1.000 Orang
Merdeka.com - Klaster pesantren kembali muncul di Kota Tasikmalaya, Kecamatan Cipedes. Tiga orang santri setidaknya terkonfirmasi Positif Covid-19. Ketiga santri itu diketahui melakukan kontak dengan santri lainnya dan juga para guru sehingga ditotalkan sekitar 1.000 orang.
"Kita ada klaster baru. Klaster keagamaan (pesantren)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, Rabu (10/2).
Uus menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan tes swab kepada para santri dan pengajar yang melakukan kontak erat, namun hasilnya belum diketahui. Saat ini, lingkungan pesantren diberlakukan karantina mikro dan tidak boleh ada yang keluar masuk pesantren.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengungkapkan bahwa awalnya ada santri santri mengalami gejala hilang indra penciuman.
Para santri itu, menurut Asep langsung diuji cepat antigen dan hasilnya positif. "Kemudian dilakukan uji usap PCR kepada santri tersebut dan 15 santri lainnya yang kontak erat. Hasilnya, terdapat tiga orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Tiga orang, semuanya santri, terkonfirmasi PCR positif," ungkap Asep.
Ketiga santri yang terkonfirmasi positif itu, saat ini tengah menjalani isolasi di lingkungan pesantren yang terpisah dari santri lainnya dengan pengawasan petugas medis. Ketiga santri itu diketahui memiliki gejala ringan berupa hilang indra penciuman.
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya sudah melakukan tindak lanjut dengan mengambil sampel swab dari seluruh penghuni pesantren, atau sekitar 1000 orang.
"Karena kita pikir belum ada kegiatan, tapi mereka sudah berinteraksi sejak beberapa hari lalu. Angka awalnya 700 orang. Namun ketika di lapangan melebar, karena ada guru, petugas, dan lainnya, jadi kita periksa juga semua," kata dia.
Sampel swab, saat ini sudah dikirim langsung ke Bandung untuk diuji di laboratorium, hasilnya diperkirakan akan diketahui paling cepat tujuh hari kedepan.
Dengan diberlakukannya karantina mikro di lingkungan pesantren, para santri saat ini tidak diperkenankan pulang ke rumah kecuali dipastikan negatif. Seluruh santri dipastikan menjalani isolasi, namun santri yang terkonfirmasi positif dipisahkan ruangannya.
“Kegiatan santri untuk sementara dihentikan. Kegiatan shalat, belajar, dan makan, hanya dilakukan di masing-masing kobong santri. Alhamdulillah pihak yayasan sudah kooperatif. Tidak mengizinkan ada aktivitas keluar," jelasnya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya belum memastikan awal sumber penularan Covid-19 di pesantren. Saat ini pihaknya masih melakukan penelusuran.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, sampai Selasa (9/2) jumlah total kasus warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 3.420 orang. 2.794 orang dinyatakan sembuh, 559 orang masih menjalani isolasi, dan 67 orang meninggal dunia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaKorban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fasyankes (berupa) puskesmas dan rumah sakit, siaga 24 jam, pada tanggal 14-15 Februari 2024
Baca Selengkapnyajumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca SelengkapnyaBanjir tangis haru mewarnai Upacara Penutupan Pendidikan Pertama Bintara Kopassus Tahun 2023. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta resmi ditutup pada Jumat, 31 Maret 2023
Baca SelengkapnyaCukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnya