Merdeka.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris angkat bicara terkait kisruh relokasi SDN Pondok Cina 1 Depok. Dia meminta agar persoalan ini tidak dipolitisasi.
"Hindari segala tindakan-tindakan provokasi, dan lakukan klarifikasi pada kami dan pada Dinas Pendidikan khususnya untuk kita bisa sama-sama merasakan kenyamanan. Depok yang sudah harmonis, yang sudah nyaman jangan diutak-atik apalagi dipolitisasi," kata Idris, Selasa (15/11).
Menurutnya, yang terjadi saat ini hanya persoalan teknis dan orang tua diminta bersabar. Untuk sementara, siswa menumpang belajar di SDN Pondok Cina 3 dan 5.
Idris mengakui ruang kelas di dua sekolah tersebut terbatas, sehingga waktu belajar siswa harus dibagi menjadi pagi dan siang. "Karena ruang terbatas, dibagilah kelasnya, ada yang pagi ada yang siang. Tolong sabar sebentar. Sebab dulu kita juga sekolah pagi dan siang. Nah ini yang siang ya siang dulu, pagi nanti akan kita upayakan untuk bisa belajar secara nyaman," ujarnya.
Pemerintah Kota Depok juga akan membangunkan gedung sekolah untuk siswa SDN Pondok Cina 1 yang lebih representatif. Karena menurutnya bangunan di pinggir jalan saat ini dianggap membahayakan. "Itu yang kita pikirkan. Jadi tolong sabar sebentar," pintanya.
Selain itu, pihaknya juga akan membangun gedung sekolah baru untuk SMPN di Beji, khususnya di Pondok Cina, yaitu SMPN 34. "Insyaallah dibangun tahun 2024 gedungnya, karena birokrasinya tidak simsalabim," ungkapnya.
Dia menegaskan, pihaknya memperhatikan nasib siswa. Pemkot Depok juga tidak ini para siswa terlantar. Apalagi, sambung Idris, mereka adalah calon generasi penerus bangsa.
"Tentang masalah SD, tidak mungkin kami Pemkot Depok yang cinta pada pendidikan dan sebagai kota pendidikan, menelantarkan siswa. Apalagi ini masih calon generasi penerus bangsa kita di masa yang akan datang. Cuma permasalahannya teknis, supaya sabar sebentar," tegasnya.
Soal rencana pembangunan masjid di lokasi SDN Pondok Cina 1, Idris menjelaskan bahwa Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pihaknya untuk mencari lahan di Margonda. Karena harga tanah di Margonda saat ini mencapai Rp30 juta per meter, maka diusulkan untuk mencari aset milik pemerintah. "Itu arahan beliau. Nah kita carilah, dapatlah itu tadi (SDN Pondok Cina 1)," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sambung dia, nanti akan memberikan bantuan berupa hibah barang. Mulai dari pembuatan desain hingga DED. "Insyaallah beliau sudah komitmen untuk membantu hibah barang. Mereka yang membangunkan, mereka yang membuat desain, DED. Nanti kalau sudah jadi diserahkan ke orang Depok," pungkasnya. [yan]
Baca juga:
Miris, Murid SDN 01 Pondok Cina Belajar di Kelas Tanpa Guru
Membongkar Proyek Revitalisasi Trotoar Margonda Depok, Benarkan Asal-asalan?
Mengurai Polemik Peleburan SD dan Pembangunan Trotoar di Margonda Depok
BPOM Bongkar Jalur Distribusi Pasokan Bahan Pelarut Propilen Glikol
Prarekonstruksi Ayah Bunuh Anak di Depok, Kejanggalan Posisi Korban Terungkap
Advertisement
Seribuan PMI Ilegal Berangkat ke Luar Negeri Tiap Bulan, Ini Kata DPR
Sekitar 1 Jam yang laluKantor NasDem Bekasi Dibobol Maling, Uang Ratusan Juta Raib
Sekitar 1 Jam yang laluDari Luar Tampak Seperti Toko Baju, Ternyata Lapak Prostitusi di Tangsel
Sekitar 2 Jam yang laluGanjar Ajak Kades Entaskan Stunting di Banjarnegara dan Wonosobo
Sekitar 2 Jam yang laluBPS: Jumlah Wisman ke Indonesia Tahun 2022 Mencapai 5,47 Juta Kunjungan
Sekitar 2 Jam yang laluJaksa Ungkap Teddy Minahasa Bagi Hasil Uang Penjualan Narkoba
Sekitar 2 Jam yang laluTerungkap Skenario Palsu Pegawai dan Office Boy Tilap Rp671 Juta Milik SPBU di Bali
Sekitar 3 Jam yang laluSambut Pendaratan Pesawat Airbus A380, Ini Persiapan Bandara I Gusti Ngurah Rai
Sekitar 3 Jam yang laluMotor Terbakar Setelah Isi Bensin
Sekitar 3 Jam yang laluSedang Berkebun, Dua Petani Diserang Harimau sampai Kritis
Sekitar 4 Jam yang laluReaksi Anies Baswedan soal Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh
Sekitar 4 Jam yang laluPKS Merapat, Anies: Melanjutkan yang Selama Ini Sudah Terbangun
Sekitar 4 Jam yang laluCerita Kontraktor Diminta Setor Ratusan Juta untuk Suap Auditor BPK
Sekitar 4 Jam yang laluKasus Anak Anggota DPRD Wajo Aniaya Juru Parkir Naik Penyidikan
Sekitar 4 Jam yang laluVIDEO: Janji Kapolda Metro Tuntaskan Kasus Mahasiswa UI Meninggal Jadi Tersangka
Sekitar 10 Jam yang laluKapolri Akui Banyak Anak Buahnya Minim Pengetahuan soal Pengamanan Olahraga
Sekitar 10 Jam yang laluJaksa Ungkap Teddy Minahasa Minta AKBP Doddy Pisahkan Sabu Untuk Bonus Anggota
Sekitar 11 Jam yang laluPolda Metro Jaya Mutasi Besar-besaran, 30 Kapolsek Diganti
Sekitar 11 Jam yang laluKY Turunkan Ahli Usut Video Diduga Hakim Wahyu Bahas Kasus Sambo dengan Temannya
Sekitar 7 Jam yang laluSidang Vonis Bripka RR Digelar Selasa 14 Februari
Sekitar 1 Hari yang laluKubu Bripka RR Tanggapi Replik JPU: Ragu dan Tidak Bersungguh-sungguh Menuntut
Sekitar 1 Hari yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluPose Bripda Reza Hutabarat Adik Brigadir J di Polda Jambi, Jadi Penyidik Ditreskrimum
Sekitar 17 Jam yang laluSidang Vonis Bripka RR Digelar Selasa 14 Februari
Sekitar 1 Hari yang laluKubu Bripka RR Tanggapi Replik JPU: Ragu dan Tidak Bersungguh-sungguh Menuntut
Sekitar 1 Hari yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluDuplik Ferdy Sambo, Pengacara: Penuntut Umum Serampangan Sampaikan Tuduhan Kosong
Sekitar 1 Hari yang laluTatapan Mata Ferdy Sambo Saat Penasehat Hukum Bacakan Duplik atas Replik JPU
Sekitar 1 Hari yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 2 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami