Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Tim Media Center Covid-19 Kediri, Dicurhati Emak-emak Mau Hajatan dan Diomeli

Kisah Tim Media Center Covid-19 Kediri, Dicurhati Emak-emak Mau Hajatan dan Diomeli Tim Media Center Tanggap Covid-19 Kota Kediri. ©2020 Merdeka.com/Imam Mubarok

Merdeka.com - Sebuah layar besar yang terdiri dari 8 panel LED menampilkan grafik terkini situasi penanganan virus Corona di Kota Kediri. Telepon berdering setiap saat, dan sebuah aplikasi media monitoring terus menampilkan berita terbaru terkait Covid-19. Beragam pertanyaan muncul bahkan cacian dari mereka yang punya hajatan karena gagal diselenggarakan.

Di ruang itu, 9 petugas secara bergantian menunggu aduan di call center, baik menerima telepon atau menjawab pesan di aplikasi WhatsApp. Mereka bekerja 24 jam dan seminggu penuh tanpa terkecuali.

Sejak Senin, 16 Maret 2020, Pemerintah Kota Kediri membentuk Media Center Tanggap Covid-19 sebagai bagian dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait corona, juga untuk menanggapi aduan.

Masyarakat yang ingin bertanya seputar virus corona atau sedang sakit dengan ciri-ciri awal corona bisa menghubungi nomor telepon (0354) 2894000 atau melalui WhatsApp di nomor 08113787119. Serta bisa melalui situs dengan alamat corona.kedirikota.go.id .

Diomeli Warga

Bertugas di media center bukan perkara mudah. Berondongan pertanyaan tak henti menghujani petugas. Ada beragam pertanyaan yang masuk, dari yang paling umum tentang ciri-ciri awal indikasi corona, kegiatan keagamaan yang ingin diselenggarakan masyarakat, hingga penyelenggaraan resepsi pernikahan. Begitu banyak cerita yang dialami para petugas.

Erna Agustini, Kepala Sesi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Kediri menceritakan kisahnya menjadi petugas jaga Media Center hari ke-empat, Jumat (19/3). Ia merasa senang menjadi salah satu orang yang dipercayai untuk mengambil peran sebagai penyampai informasi pencegahan persebaran corona.

Dari balik telepon Media Center, Erna menerima beberapa pertanyaan yang unik, "Ada penelepon yang mau mantu (resepsi pernikahan) minta dibantu mikir. Sudah terlanjur sebar undangan, ayamnya sudah digoreng mau dipakai nonjok gitu, terus juga sudah bayar uang muka tempatnya. Kita itu juga disuruh ikut mikir, itu yang lucu. Ada juga anak-anak yang pengen pulang ke sini tapi mau sembunyi-sembunyi mau masuk Kota Kediri karena khawatirnya kalau masuk Kota Kediri bakal di karantina 2 minggu, seperti itu," ujarnya.

Merespons beberapa pertanyaan tersebut, penanya diberikan informasi dengan baik agar tidak melakukan kegiatan pengumpulan massa dan tidak melakukan mobilisasi selama 14 hari penanganan corona. Namun dari sekian banyak penanya, ada satu penanya yang sedikit membuat Erna geram. Pasalnya ada orang yang merasa paling tahu mengatakan jika corona sama seperti flu biasa.

"Si penelepon berkata corona ini kan seperti flu biasa, toh kita selama ini juga sakit flu biasa gitu. Dan menganggap berita yang heboh ini sesuatu yang biasa aja. Padahal kita di sini sampai kayak begini, dia mengentengkannya. Ada yang maido, kok Kota Kediri tenang-tenang aja ya. Ya udah tak kirimi semua kegiatan sampai nanti mungkin hp-nya kalau di download jadi penuh. Saya berharap masyarakat Kota Kediri bekerjasama mengikuti apa yang dihimbaukannya Pak Wali (Abdullah Abu Bakar)," jelasnya.

Umi Nasrul Habibah, Kepala Sesi Infrastruktur Jaringan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri yang pada Kamis (19/3) mendapat giliran shift jaga di Media Center Kota Kediri menjelaskan, jika kesiapan petugas ready on call 24 jam. Lalu, untuk beberapa warga yang menanyakan terkait resepsi pernikahan dan kegiatan lain. Untuk kegiatan-kegiatan tersebut disarankan untuk tidak dilaksanakan atau ditunda terlebih dahulu.

"Kita sesuai aturan Pemerintah Pusat dan juga dari Pemkot Kediri sebaiknya kita tunda atau tidak mengadakan acara resepsi untuk pernikahan dahulu," ujarnya.

Dibantu dokter

Tak jauh berbeda, Rizki, salah satu staf Dinas Komunikasi dan Informatika yang biasanya di setiap akhir pekan pergi memancing bersama dengan teman-temannya, dalam dua pekan kedepan rutinitas ini pun ditinggalkannya.

"Alhamdulillah untuk suka dukanya, kalau biasanya saya weekend pergi memancing bersama temen-temen, ya sekarang dimaklumi lah ditunda dahulu. Ini juga acara kemanusiaan, lagian kalau mau mancing ya tempatnya sudah di tutup semua," ujarnya.

Dalam setiap shift jaga Media Center, tenaga medis yang ada di Kota Kediri juga dilibatkan. Salah satunya adalah dr. Kamal dari Rumah Sakit Baptis. Sebagai bagian dari Media Center, ia merasa senang bisa mengetahui informasi hal-hal non medis yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Kediri dalam masa penanganan persebaran virus corona. Seperti penutupan tempat hiburan, penyemprotan desinfektan di berbagai titik fasilitas umum hingga aturan pemerintah tentang kegiatan masyarakat dalam masa penanganan corona ini.

"Di sini saya juga jadi tahu beberapa hal diluar dunia medis seperti tidak bisa menggelar acara pernikahan dan juga hal-hal yang lainnya," ujarnya.

dr. Kamal dalam kesempatan ini juga memberikan beberapa saran kepada masyarakat Kota Kediri mengenai corona. Masyarakat dihimbau untuk mengurangi aktifitas di luar rumah, kurangi kontak dengan orang lain, minum vitamin, istirahat yang cukup agar sistem imun tetap dalam kondisi baik. Harapannya dalam 14 hari kedepan Kota Kediri tidak ada masyarakat yang terinfeksi virus corona dan semuanya bisa selesai dalam waktu dekat.

Semua kegiatan yang dilakukan setiap petugas jaga dilakukan dengan tidak jauh dari Media Center. Kegiatan rutin seperti beribadah, makan hingga kebutuhan ke kamar mandi dilakukan tidak jauh dari Media Center dan bergantian. Ini dilakukan agar Media Center selalu sigap dalam memberikan layanan informasi kepada seluruh masyarakat Kota Kediri maupun luar Kota Kediri yang menghubungi Media Center.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari

Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Viral Tenda Hajatan Berdiri di Tengah Rel Kereta Api Tanjung Priok, Ini Respons KAI
Viral Tenda Hajatan Berdiri di Tengah Rel Kereta Api Tanjung Priok, Ini Respons KAI

Viral panggung hajatan berdiri di tengah-tengah rel kereta api kawasan Tanjung, Priok Jakarta Utara

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh

Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kemenkeu Respons Prabowo Sebut Anggaran Kemhan Banyak Tak Direstui
VIDEO: Kemenkeu Respons Prabowo Sebut Anggaran Kemhan Banyak Tak Direstui

Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19

Baca Selengkapnya