Merdeka.com - Ketekunan Sri Sudarwati bisa menginspirasi banyak orang. Eks honorer 16 tahun itu kini memilih usaha berkebun dengan cara beecocok tanam hidroponik di tempat tinggalnya, di Desa Suka Raja, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN). Omzetnya tembus hingga Rp 4 juta. Berikut kisahnya.
Penetapan Sepaku sebagai IKN diikuti pembekalan pelatihan Kementerian Tenaga Kerja dan Otorita IKN, untuk lebih memberdayakan warga Nusantara. Pelatihan itu kini berbuah hasil.
"Berkat pelatihan saya sukses menanam pokcoy dan salada. Sekarang setiap panen saya bisa mendapatkan keuntungan sekitar Rp 3 juta-Rp 4 juta," kata Sri, seperti dikutip merdeka.com dari keterangan tertulis tim komunikasi Otorita IKN, Minggu (5/3).
Wanita berusia 47 tahun ini merupakan warga asli Sepaku, Penajam Paser Utara. Sebelumnya dia adalah pegawai honorer di Kabupaten Kutai Kartanegara selama 16 tahun.
"Saya lahir di sini jadi bisa dibilang orang asli, orang tua saya transmigran dari Jawa," ujar Sri.
Setelah tak lagi menjadi pegawai honorer, Sri tertarik untuk pulang kampung ke desanya, di Desa Suka Raja, untuk membuka usaha pada tahun lalu. "Karena rumah saya berada di wilayah IKN, selain ingin merawat orang tua, saya melihat ada peluang usaha," terang Sri.
Namun demikian saat itu dia masih kebingungan untuk memulai jenis usaha yang hendak dia jalani. Sambil berpikir, dia lalu coba menanam sayuran secara hidroponik.
"Awalnya hobi saja, Alhamdulillah Juli tahun lalu ada pelatihan, lalu saya ikut," ungkap Sri.
Bersama 32 warga lainnya, Sri mengikuti pelatihan berkebun hidroponik tahap pertama pada Juli 2022. Pelatihan ini digelar untuk meningkatkan kompetensi masyarakat (upskilling). Tujuannya masyarakat lokal bisa berpartisipasi dalam pembangunan Nusantara dan merasakan langsung manfaatnya secara ekonomi. Selain keterampilan hidroponik juga ada pelatihan lain seperti menjadi barista, menjahit juga membuat kue dan roti.
Banyak warga yang tertarik ikut pelatihan hidroponik, karena selain relatif mudah, juga tidak perlu modal atau area yang luas.
"Awalnya coba dengan satu meja dulu, eh ternyata bisa mendapatkan Rp 1 juta," ujar Sri.
"Wah lumayan juga, sejak itu saya semakin serius untuk mengembangkan dan mengajak teman-teman lain, yang warga sekitar sebanyak 12 orang," jelas Sri.
Kemudian para petani yang tergabung dalam Kelompok Hidroponik Nusantara memasarkan sendiri hasil kebunnya ke pasar Sepaku. Awalnya para pedagang menolak karena harganya cukup tinggi dibandingkan sayuran yang non-hidroponik. Para petani menjualnya seharga Rp 8 ribu per pak, isinya sayuran dari 3-4 lubang tanam. Namun lambat laun, hasil kebunnya diterima dan laris. Bahkan kesulitan memenuhi permintaan pasar.
Advertisement
Menurut Sri, seiring dengan pesatnya pembangunan Nusantara, semakin banyak pekerja yang datang membuat kebutuhan sayuran meningkat. Inilah yang membuat sayurannya selalu habis.
"Padahal potensi pasar masih besar, ada kebutuhan salada di kota Balikpapan yang belum bisa dipenuhi, ada permintaan 100-200 pak setiap hari," tambahnya.
"Alhamdulillah, baru dapat tambahan modal dari perusahaan BUMN, jadi saya bisa menambah greenhouse bersama teman-teman kelompok," jelas Sri.
Merespons hal ini, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono sangat senang dengan suksesnya pelatihan yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi (upskilling), terutama bagi warga yang kini berkebun hidroponik.
"Sesuai harapan dan tujuan kami bahwa kehadiran Ibu Kota Nusantara untuk memberdayakan masyarakat serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Nantinya masyarakat sekitar yang menjadi aktor utama yang menggerakkan ekonomi sehingga tujuan kami sebagai segitiga superhub ekonomi yakni Nusantara, Balikpapan dan Samarinda akan tercapai," kata Bambang. [bal]
Baca juga:
Kiprah Petani Milenial Berkebun Hidroponik di Depok
Keunggulan Hidroponik dalam Bercocok Tanam, Ini Tips Merawatnya
Menyulap Atap Masjid Jadi Kebun Sayur Hidroponik
Komunitas Petani Hidroponik Purbalingga ingin Ganjar Maju Pilpres, Ini Alasannya
Hidroponik adalah Budidaya Tanam Tanpa Tanah, Ini Penjelasannya
Penampakan Kebun Hidroponik Terbesar di Jakarta, Bertempat di Bekas Lapangan Tenis
Atasi Kemiskinan di Kendal, Ganjar Siapkan Bankeu hingga Hibah Sosial Rp94,6 M
Sekitar 6 Menit yang laluDPR: Insentif Pendanaan Bisa Jadi Strategi Tingkatkan Perempuan dalam Politik
Sekitar 14 Menit yang lalu60 Jenazah PMI Nonprosedural Dipulangkan ke NTT Sepanjang Januari-Juni 2023
Sekitar 24 Menit yang laluDiduga Kelelahan, Driver Ojol Meninggal Dunia di Shelter Stasiun Depok Baru
Sekitar 24 Menit yang laluLuhut Tegaskan Jokowi Tidak Ikut Campur Perseteruannya dengan Haris dan Fatia
Sekitar 35 Menit yang laluTata Kelola Manajemen ASN Pemkab Banyuwangi Raih Dua Penghargaan BKN Award
Sekitar 37 Menit yang laluMegawati Sindir Orang Tidak Akui Hari Pancasila: Jangan Hidup di Indonesia
Sekitar 50 Menit yang laluDiduga Dicekoki Sabu-Sabu, Balita 3 Tahun di Samarinda Tak Tidur Tiga Hari
Sekitar 54 Menit yang laluFatia Maulidiyanti: Tidak Ada Kata Penjahat Dimaksudkan untuk Luhut
Sekitar 1 Jam yang laluJangan Tertipu, Begini Cara Membedakan Oli Asli dan Palsu
Sekitar 1 Jam yang laluBripka Andry Minta Dilindungi Usai Bongkar Setoran ke Komandan, Begini Jawaban Polri
Sekitar 1 Jam yang laluKejari Surabaya Tangkap Lily Yunita, Terpidana Penipuan Rp42 Miliar
Sekitar 1 Jam yang laluAnggota TNI Penusuk Pengamen hingga Tewas di Senen Ditangkap, Ini Identitasnya
Sekitar 1 Jam yang laluLuhut Soal Peluang Damai dengan Haris Azhar dan Fatia: Nanti Pengadilan Putuskan
Sekitar 1 Jam yang laluJangan Tertipu, Begini Cara Membedakan Oli Asli dan Palsu
Sekitar 1 Jam yang laluBikin Oli Abal-Abal, Komplotan Ini Cuan Rp6,5 Miliar Sebulan
Sekitar 3 Jam yang laluBikin Geleng Kepala, Pria Ini Ikut Seleksi Brimob karena Salah Pencet saat Buka Web
Sekitar 5 Jam yang laluPasien Purnomo Polisi Baik Keluarkan Ilmu Kebal di Depan Calon Jenderal
Sekitar 6 Jam yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 6 Hari yang laluPesan Manis Sang Jenderal dan Istri dari Balik Jeruji di Hari Ultah Anak Perempuannya
Sekitar 6 Hari yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 6 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 2 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluMinta Pasokan Serum dan Vaksin Antirabies, Viktor Laiskodat Telepon Menkes
Sekitar 1 Minggu yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 1 Minggu yang laluFormasi Gabungan Terkini Persija dan Persib: Parade Bintang-Bintang Besar
Sekitar 3 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Darynaufal Mulyaman, S.S., M.Si
Lecturer at Department of International Relations - FISIPOL UKIMeningkatkan Kemajuan ASEAN dalam 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Korea
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami