Kini, warga Kampung Laut tak lagi rogoh Rp 100 ribu demi air bersih
Merdeka.com - Persoalan air bersih yang terjadi di kawasan Kecamatan Kampung Laut Cilacap Jawa Tengah terus mengancam sekitar 300 keluarga yang berada di wilayah tersebut.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) membuat proyek sistem penyediaan air minum dan sanitasi di Desa Ujung Alang Kecamatan Kampung Laut.
Camat Kampung Laut, Nurindra Wahyu mengemukakan, meski secara geografis dikelilingi air, persoalan yang dihadapi warga Kampung Laut adalah tidak adanya air tanah.
"Kesulitan kita di Kampung Laut itu soal air tawar. Walau dikelilingi air, tetapi warga Kampung Laut kesulitan mendapatkannya. Minimal dengan adanya proyek tersebut akan mendekatkan masyarakat untuk mendapatkan air tawar," katanya, Selasa (8/11).
Nurindra mengemukakan, penyaluran air dalam sistem penyediaan air minum dan sanitasi tersebut dilakukan dengan membuat saluran air bawah laut yang kemudian ditampung dalam instalasi yang berada di Desa Ujungalang Kecamatan Kampung Laut.
"Air yang dipakai berasal dari sumber air yang berada di kawasan Pulau Nusakambangan. Kemudian, air dialirkan melalui saluran bawah laut sejauh sekitar dua kilometer," ucapnya.
Dikatakan Nurindra, untuk mendapatkan air bersih, warga Kampung Laut harus merogoh uang minimal Rp 100 ribu di sumber air terdekat saat musim kemarau. Ia melanjutkan, sebagian besar warga bertahan untuk mencukupi kebutuhan air bersih dari air hujan.
"Saat kemarau, warga terpaksa mengambil air bersih ke sejumlah mata air di Pulau Nusakambangan dengan menggunakan perahu," ujarnya.
Lebih lanjut Nurindra mengemukakan, selain bersumber pada mata air di Pulau Nusakambangan, instalasi air bersih tersebut juga menampung air hujan. Salah satu alat lain dalam instalasi ini merupakan alat purifier yang berfungsi menjernihkan air.
"Direncanakan juga, bisa menjadikan air payau atau laut supaya bisa digunakan untuk keperluan Mandi Cuci Kakus (MCK) warga. Dan ini nantinya, diusahakan agar bisa dikelola melalui BUMDes," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Libang Jalan dan Jembatan Kemen PUPR, Herry Vaza mengemukakan, proyek pembangunan di wilayah Kampung Laut merupakan salah satu komitmen pemerintah untuk membangun pulau terluar.
"Kebetulan, Cilacap memiliki pulau terluar. Sehingga saat ini sedang dibangun beberapa proyek seperti jembatan apung, sistem penyediaan air bersih minum dan sanitasi serta Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) yang sedang dalam tahap pembangunan," ujarnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bantuan air ini diberikan oleh Kemhan dan Unhan RI sebagai pengabdian untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaAlat ini berukuran sebesar koper dan hemat daya listrik.
Baca SelengkapnyaMata air itu dijaga kemurniannya oleh warga. Untuk bisa masuk ke sana, pengunjung masih dikenakan biaya masuk seikhlasnya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca SelengkapnyaPeluang bisnis menanam pohon aren di perkebunan milik pribadi bisa meraup omzet hingga miliaran.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Cilawang, Bandung Barat dan Kampung Buyuh Topeng, Majalengka harus minum dari penampungan air hujan.
Baca SelengkapnyaSetelah menurunkan Pertalite sebanyak 1.800 liter, pelaku menerima uang sebesar Rp14 juta.
Baca SelengkapnyaSaat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.
Baca SelengkapnyaHujan deras beberapa hari terakhir mengakibatkan lima kabupaten dan kota di Sumatera Selatan terendam banjir.
Baca Selengkapnya