Ki Enthus Seosmono dikenang sebagai sosok pegiat seni inovatif

Merdeka.com - Bupati Tegal nonaktif, Enthus Seosmono, berpulang pada Senin (14/5) malam di RSUD Soeselo Slawi. Kepergiannya jadi duka mendalam bagi orang-orang terdekat. Di antaranya para pegiat dan pelaku seni yang mengenal Enthus secara akrab sebagai dalang.

Di dunia pedalangan, Enthus memang dikenal luas dan kerap dijuluki dalang edan. Ia slengean saat bermain dan penuh inovasi membawakan lakon-lakon wayang.

Penyanyi Endah Sri Mulayani atau dikenal luas Endah Laras memandang sosok Enthus sebagai pribadi yang amat detail saat mengajarkan ilmu sinden. Enthus yang ia sapa dengan panggilan bos, juga sangat inovatif.

"Bos itu penuh inovasi. Tidak yang sindenan tradisional. Dia bebas," jelas Endah saat menghadiri pemakaman Enthus, Selasa (15/5).

Sisi inovasi Enthus juga nampak bagaimana ia menggabungkan berbagai unsur kesenian. Tak hanya berpatok semata pada budaya Jawa, Enthus juga menggali berbagai tradisu Nusantara. Alhasil, dalam karya enthus bercampur berbagai seni tradisional.

Kenangan bersana Enthus, Endah mengingat terakhir kali melakukan pentas bersama pada 2017. Ketika itu, Endah diminta menjadi kepala sinden, selama satu bulan dalam acara televisi. Enthus pula yang pertama kali mengajak Endah melakukan pentas kesenian di sejumlah negara mulai dari Perancis, Belgia dan Hongkong.

Bupati Tegal nonaktif , Enthus Susmono meninggal dunia karena gagal jantung. Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Soesilo, Iman Darjito SpPD mengatakan, selain gagal jantung, almarhum mengidap penyakit diabetes melitus dan dislipidemenia atau biasa dikenal memiliki profil lemak jelek.