Khofifah: Mien Sugandhi Banyak Berjasa Bagi Perempuan Indonesia
Merdeka.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Mantan Menteri Urusan Peranan Wanita di era Presiden Seoharto, Mien Sugandhi. Ungkapan belasungkawa tersebut disampaikan Khofifah di sela-sela pelaksanaan ibadah umrah, dari Makkah, Senin (6/1).
"Mewakili pemerintah provinsi Jawa Timur dan seluruh masyarakat Jawa Timur, saya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Ibu Mien Sugandhi," ungkap Khofifah.
Khofifah yang juga mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan tersebut mengungkapkan, Mien adalah sosok panutan dalam memperjuangkan peranan perempuan di berbagai bidang kehidupan bangsa. Mien juga terkenal sebagai politisi perempuan ulung.
"Semoga Allah menempatkan beliau di tempat terbaik di sisi-Nya, mengampuni seluruh khilaf dan memberikan ketabahan dan keikhlasan bagi keluarga besar Ibu Mien. Beliau adalah orang yang banyak berjasa bagi bangsa khususnya perempuan Indonesia," tambah Khofifah.
Seperti diketahui, Mien Sugandhi menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu (5/1) malam. Politisi Partai Golkar tersebut wafat di usia 85 tahun.
Mien menjabat sebagai menteri selama lima tahun di Kabinet Pembangunan VI, terhitung sejak 17 Maret 1993 hingga 16 Maret 1998. Mien dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Senin (6/1) siang.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.
Baca SelengkapnyaHarlah Muslimat NU membawa suasana Pemilu 2024 tidak selalu menegangkan.
Baca SelengkapnyaWanita ini memimpin 30 perempuan dalam pertempuran melawan Belanda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin mempertanyakan ke-NU-an Khofifah karena lebih memilih mendukung Prabowo-Gibran dari pada pasangan AMIN.
Baca SelengkapnyaSumatera Barat bagi Mahfud bukan hanya sekadar penyumbang orang atau tokoh, tetapi juga sebagai daerah tempat meramu ideologi yang lahir di negara ini.
Baca SelengkapnyaPerempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca SelengkapnyaIa menyentil, jika pihak yang meragukan ke NU an dari Khofifah Indar Parawansa adalah justru tidak pernah menjadi pengurus dari organisasi NU.
Baca SelengkapnyaIndonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca SelengkapnyaPenghargaan itu berdasarkan Kepres No 24/TK/tahun 2024 tentang penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha.
Baca Selengkapnya