KH Muchit Muzadi, tokoh NU penggagas kembali ke khittah berpulang
Merdeka.com - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang dikenal sebagai penggagas kembali ke khittah, KH Abdul Muchit Muzadi meninggal dunia di rumah sakit Persada Hospital Malang, pada Ahad (6/9) pukul 05.00 WIB. Kakak kandung mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi ini wafat dalam usia 93 tahun.
"Masuk rumah sakit 10 hari lalu. Walaupun usianya sudah 93 Tahun, pikiran dia masih jernih," kata Hasyim Muzadi di Pesantren Al-Hikam, Jalan Cengger Ayam 14 Kota Malang, Minggu (6/9)
Menjelang berpulang, alamarhum sempat menitipkan pesan kepada Hasyim Muzadi, agar merawat saudara-saudaranya secara batiniah maupun lahiriah. Muchit sendiri merupakan kakak tertua dari tujuh saudara.
Jenazah almarhum disalatkan di pesantren Alhikam Malang, sekitar pukul 07.30 WIB. Sekitar pukul 08.00 WIB, jenazah diberangkatkan menuju ke Jember, untuk disemayaman di sampin istrinya yang meninggal empat tahun lalu.
"Istri almarhum sudah meninggal empat tahun lalu, atas permintaan beliau, almarhum dimakamkan di Jember," tegas Hasyim.
KH Abdul Muchit Muzadi lahir di Tuban, Jawa Timur. Almarhum dikenal sebagai pakar khithah penggagas kembalinya Jamiyah Nahdlatul Ulama (NU) ke kancah perjuangan keagamaan, meninggalkan dunia politik praktis. Almarhum juga dikenal sebagai salah satu deklarator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Almarhum merupakan salah satu murid pendiri NU, KH Hasyim Asyari di Pesantren Tebuireng Jombang. Selama belajar di Pesantren, almarhum berteman KH Ahmad Shidiq.
Setamat dari Tebuireng, almarhum sempat mendirikan Madrasah Salafiyah (1946) di Tuban. Pada 1952, almarhum mendirikan Sekolah Menengah Islam (SMI) dan 1954 mendirikan Madrasah Muallimin Nahdlatul Ulama.
Pada 1961, Muchit diangkat sebagai pegawai di IAIN Sunan Kalijogo Yogyakarta dan di Universitas Cokroaminoto, Yogyakarta.
Dari Yogyakarta, almarhum ditugaskan di IAIN Malang tahun 1963, disamping tetap merintis pendidikan di libgkungan NU, dengan mendirikan SMP NU.
Saat mendapat kepercayaan sebagai Pembantu Dekan II di IAIN Sunan Ampel Jember, almarhum Madrasah Tsanawiyah NU. Selama melanjutkan perjuangannya, almarhum dipertemukan dengan sahabatnya saat di pesantren, KH. Achmad Shidiq.
Ketika KH Achmad Shidiq menjabat Rais Am Syuriyah PB NU, almarhum dipercaya membuat rumusan konseptual mengenai ahlus sunah wal jamaah. Almarhum dipercaya membuat rumusan hubungan Islam dan negara, serta mencari rumusan pembaruan pemikiran Islam.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca SelengkapnyaPatung Kepala Firaun Nabi Musa Dikembalikan ke Mesir, Dicuri Selama 30 Tahun dan Sempat Muncul di Pameran
Baca SelengkapnyaIrham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat itu, Gus Aab dalam perjalanan dari Jember menuju Yogyakarta untuk menghadiri Konbes NU.
Baca SelengkapnyaNyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.
Baca SelengkapnyaPasien Kritis Meninggal Akibat Ditolak RS di Malang, Begini Penjelasan Rumah Sakit
Baca SelengkapnyaMencekam, Makam Kuno Ini Berisi Sisa-Sisa Tulang Bocah Berusia 3.000 Tahun Bersama Kerangka Kuda Berhias Kalung Perunggu
Baca SelengkapnyaKeluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.
Baca SelengkapnyaAda empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.
Baca Selengkapnya