Ketua PBNU: TNI kalau Tidak Perang harus Ada Upaya untuk Kemaslahatan Rakyat
Merdeka.com - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Fahrur Rozi atau akrab disapa Gus Fahrur meminta TNI menjaga Pancasila dari segala bentuk ancaman. Hal ini dianggap sangat penting demi berlangsungnya persatuan dan kesatuan Indonesia.
"Kita berharap semuanya menjaga, jangan menoleransi gerakan yang mengancam keutuhan bangsa. Jadi itu TNI, polisi, dan ormas menjadi garda terdepan untuk menjaga bhineka tunggal ika. Artinya kita sudah menyepakati bentuk negara NKRI, menyepakati bersatu, Pancasila, UUD 45," kata Gus Fahrur kepada wartawan, Jakarta, Jumat (6/1).
Menurut Gus Fahrur, kedekatan TNI dengan rakyat merupakan kekuatan luar bisa dalam menjaga segala macam bentuk ancaman. TNI tidak hanya ditugaskan berperang, tapi juga menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"TNI itu kalau tidak perang harus ada upaya yang bisa dilakukan untuk kemaslahatan untuk rakyat," tegasnya.
Lebih lanjut, Gus Fahrur menambahkan, program TNI yang dapat dirasakan langsung masyarakat adalah pembangunan irigasi, pembangunan jalan, sanitasi, rehabilitasi sekolah, masjid, stunting dan ketahanan pangan.
"Itu program sangat bagus pembangunan yang bersifat semesta. Terutama di Indonesia bagian timur yang banyak kesenjangan di sana," tambahnya.
Dia lantas memberikan apresiasi kepada Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman yang berhasil merekatkan TNI dengan rakyat.
"Itu sangat bagus, tentunya ya sangat apresiasi dan mendukung semua upaya yang dilakukan oleh Jenderal Dudung untuk membantu kesulitan Rakyat," ujar Gus Fahrur.
Menurut Gus Fahrur, keberhasilan Dudung mendekatkan TNI dengan rakyat tersebut harus dilanjutkan. Hal itu dapat dibarengi dengan program yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Misalnya, program TNI AD soal ketahanan pangan, manunggal air, bapak asuh stunting, Babinsa masuk dapur dan Kampung Pancasila.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gus Fahrur mengimbau masyarakat di Indonesia agar tetap tenang menikmati masa pencoblosan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca SelengkapnyaBulan Ramadan harus jadi momentum untuk meningkatkan kesabaran dan pengendalian diri
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gus Ipul menyebut Pilpres 2024 satu putaran bisa mendukung kekhusyukan umat Islam dalam menjalankan ibadah pada Ramadan 1445 Hijriah.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak para pihak menjaga pesta demokrasi lima tahunan agar jujur dan adil.
Baca SelengkapnyaGus Yahya menegaskan bahwa PBNU tidak terlibat dalam dukung-mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAncaman pidana itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu)
Baca SelengkapnyaKasad meminta jika ada prajurit yang tidak netral untuk segera melaporkan ke institusi TNI.
Baca SelengkapnyaNetralitas di Pemilu 2024 tujuannya untuk menjaga kedaulatan rakyat.
Baca Selengkapnya