Ketua MUI ingatkan masyarakat jangan terprovokasi isu SARA
Merdeka.com - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Indonesia dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Rais Am PBNU, KH Ma'ruf Amin menyampaikan bagi umat Islam di Indonesia, khususnya warga NU jangan terprovokasi dengan isu SARA atau yang dapat memecah belah bangsa Indonesia.
"Kita jangan mau, terprovokasi dengan isu-isu SARA, yang bisa membuat umat saling bermusuhan, atau membuat umat bermusuhan dengan Pemerintah dan memecah Ulama dengan Pemerintah," tuturnya.
Saat menghadiri acara Halaqah Kebangsaan dan Kemandirian Ekonomi Umat. Bertempat di Aula Gedung PWNU, Denpasar, Bali, Sabtu (31/3).
Ma'ruf Amin juga menyerahkan soal pemilihan kepada umat Islam di Indonesia tentang para pemimpin yang akan dipilih. Karena, menurutnya umat Islam mempunyai pertimbangan masing-masing dalam memilih sosok pemimpin yang terbaik untuk Indonesia.
Selain itu, Ma'ruf Amin juga mengingatkan kepada para Pasangan Calon (Paslon) yang akan berlaga dalam Pilkada atau Pilpres untuk unjuk diri pada masyarakat tentang prestasi yang didapat. Sehingga nantinya di pilih oleh masyarakat.
"Pokoknya di dalam berkampanye, silakan menjual dirinya setinggi mungkin bahwa dia (Paslon) mempunyai prestasi. Tapi, jangan nimpukin orang (lawan) tapi jangan menjelekan orang (lawan) itu kan jadi rusuh nanti," jelasnya.
Selain itu, Ma'ruf Amin meminta juga kepada Paslon untuk menjaga pengikutnya agar tidak membuat provokasi menjelek-jelekan lawan politiknya. Namun, hendaknya untuk menunjukan dirinya dalam berprestasi sehingga masyarakat memilihnya.
"Dia (Paslon) silakan jual saja kehebatan dirinya. Mulai dari idenya, gagasannya, apa presentasi yang sudah didapatkannya. Sehingga terpengaruh orang untuk memilih dia (Paslon)," ucapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca SelengkapnyaGus Ipul menyebut Pilpres 2024 satu putaran bisa mendukung kekhusyukan umat Islam dalam menjalankan ibadah pada Ramadan 1445 Hijriah.
Baca SelengkapnyaRamadan baru saja tiba, sambut bulan suci ini dengan belajar seputar hal-hal pembatal puasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat akan mengakhiri pemerintahannya, Presiden bisa mengambil sikap yang tidak menodai prinsip-prinsip utama.
Baca SelengkapnyaETH meminta penundaan pemeriksaan hingga Kamis, 29 Februari
Baca SelengkapnyaDi Provinsi Sumatra Utara, masyarakat menyambut bulan suci ini dengan ragam tradisi yang berbeda-beda dan tentunya penuh makna.
Baca SelengkapnyaRukun puasa mencakup serangkaian aturan dan tata cara yang harus diikuti secara sungguh-sungguh dan ikhlas.
Baca SelengkapnyaMendoakan Indonesia agar mampu mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi rakyatnya.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengajak seluruh umat Islam untuk betul-betul menjadikan Ramadan sebagai bentuk pengabdian pada sesama manusia.
Baca Selengkapnya