Ketegangan angkutan online dan konvensional juga terjadi di Makassar
Merdeka.com - Kapolrestabes Makassar, Kombes Polisi Endi Sutendi mengimbau pelaku usaha angkutan online dan angkutan konvensional untuk bersama-sama menahan diri. Jangan sampai, pecah konflik yang bisa mengganggu kondisi Kamtibmas di Kota Makassar.
Endi Sutendi mengakui, beberapa hari terakhir ini terjadi ketegangan antara kedua belah pihak. Hal tersebut dikhawatirkan eksesnya membesar.
Ketegangan antara angkutan online dan konvensional sudah terjadi di beberapa kota besar lain. Seperti Tangerang, Bali, Bogor dan kini terjadi di Makassar.
"Iya terjadi sedikit ketegangan antara kedua belah pihak seperti yang terjadi semalam di depan mal Panakkukang. Jadi kita mengimbau agar semua pihak saling menahan diri. Sembari menunggu hal-hal yang bersifat administratif dilengkapi sehingga semua bisa berjalan dengan baik, tidak ada pihak yang dirugikan," kata Endi kepada wartawan di tengah kegiatan releasenya di Mapolrestabes Makassar kasus tindak kejahatan periode April, Minggu (9/4).
Dijelaskan, pihaknya kini sementara intens melakukan komunikasi dengan para koordinator pelaku usaha angkutan konvensional dan online agar bisa mensosialisasikan dan memberikan pemahaman kepada orang-orang dibawahnya untuk bersabar, tidak melakukan hal-hal di luar koridor hukum.
"Beberapa hari terakhir ini kita lakukan penindakan sifatnya edukatif dan persuasif, tidak ada upaya tilang. Kebijakan ini dilakukan bersama pihak Dinas Perhubungan hasil kesepakatan dengan pihak terkait lainnya termasuk kelompok-kelompok usaha angkutan demi kebaikan bersama. Sembari memberi kesempatan kepada pihak angkutan online agar segera melengkapi hal-hal administratif sebagaimana arahan Permenhub No 26 tahun 2017," jelas Endi Sutendi.
Kongkretnya, kata Kapolrestabes Makassar ini, untuk mengantisipasi bentrok di lapangan, dia telah memerintahkan anggotanya untuk memaksimalkan pemantauan lokasi yang dicurigai bisa menjadi tempat pertemuan antara para pelaku usaha angkutan konvensional dan online.
"Warga yang tidak berkepentingan di satu titik lokasi dilarang berkumpul karena akan bisa memicu situasi panas, saling mencurigai, bisa terjadi gesekan," tandas Endi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolres menyesalkan tindakan warga yang menghalangi penangkapan pelaku kejahatan bahkan menyerang dan menyandera polisi.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan terhadap seorang anggota polisi, merupakan kasus ketiga yang menjeratnya.
Baca SelengkapnyaAda dua penyebab 770 tahanan di Rutan Makassar tidak bisa menggunakan hak pilihnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mayat perempuan tanpa identitas tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk dilakukan identifikasi.
Baca SelengkapnyaKombes Jeki tak ingin ada gangguan Kamtibmas menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKendaraan didominasi para pemudik hendak balik ke kota asalnya. Tingginya volume kendaraan juga dipicu banyaknya wisatawan.
Baca SelengkapnyaSiskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaSetelah selesai, tim dari PT KAI akan melakukan asesmen terkait dengan kondisi kelayakan untuk digunakan kembali pada jalur ini.
Baca SelengkapnyaPemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.
Baca Selengkapnya