Kesan Para Pebalap Usai Taklukkan Rute Gunung Ijen, Etape 4 Tour d'Indonesia

Merdeka.com - Etape keempat Internasional Tour D'Indonesia menjadi kesan tersendiri bagi para pebalap internasional yang diikuti peserta dari 20 negara. Dari lima etape ajang ini, etape keempat yang mengambil garis finish di Paltuding Gunung Ijen Banyuwangi, terkenal dengan medan terberat.

Sejumlah pemenang etape empat mengaku tertarik dan mendapatkan pengalaman baru setelah merasakan sensasi mendaki jalur Gunung Ijen.

"Ini adalah race yang sangat berat bagi saya, dan tidak mudah untuk melaluinya. Ini adalah rute pertama saya, dibandingkan dengan stage sebelumnya ini adalah stage yang paling berat," kata Metkel Eyob pebalap asal Eritria, yang memperkuat Trengganu Cycling Team asal Malaysia, usai berhasil menjadi juara pertama di etape ke empat, Kamis (22/8).

Etape keempat dari Kabupaten Jember menuju garis finish Gunung Ijen, Banyuwangi, dengan total panjang 147,3 kilometer, terkenal sebagai rute terberat. Para pebalap harus menaklukkan tanjakan menantang dengan puncak kemiringan 45 derajat hingga mencapai ketinggian 1835 Mdpl di garis finish lereng Paltuding Gunung Ijen.

Hal senada juga dikatakan Thomas Lebas dari Kinan Cycling Jepang yang mempertahankan posisi juara general classification di etape empat. Menurutnya tanjakan di Gunung Ijen jauh lebih menguras tenaga dibandingkan rute berat di Gunung Fuji Jepang.

"Aku tahu ini menjadi stage yang berat. Aku berusaha sebaiknya yang aku bisa, bersama tim yang bagus yang bisa menarik aku untuk bisa sampai ke barisan depan. Di Jepang aku pernah naik ke Fuji, mungkin lebih tinggi Fuji, tapi jaraknya hanya pendek. Ini panjang dan luar biasa menguras tenaga," kata Thomas.

President Commissaire Panel Tour d’Indonesia, Jacky Verdenet, bahkan terkejut kalau Indonesia punya tanjakan ekstrem yang begitu menantang.

"Saya biasa menangani Tour de France yang menurut saya tanjakannya sudah sulit, tapi ternyata di sini lebih berat lagi. Dan yang lebih mengagumkan lagi, sepanjang rute pemandangannya sangat indah. Saya kira pebalap Tour de France harus menjajal rute ini." ujar pria yang juga commisaire UCI (federasi balap sepeda internasional) tersebut.

Ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia Raja Sapta Oktohari menambahkan, rute Gunung Ijen merupakan level terberat bagi para pebalap. Menurutnya tantangan yang tidak mudah tersebut akan menjadi berita positif bagi dunia.

"Banyuwangi adalah kota balap sepeda Indonesia karena hampir semua disiplin balap sepeda ada di sini. Siapa tahu akan ada veledrome di sini melihat dari pelaksanaan, treknya akan menjadi berita positif bagi dunia balap sepeda," katanya.

"Ijen merupakan horse class level tertinggi. Tahun depan (tour d'Indonesia) kalau kembali di Jawa, pasti akan melewati ini lagi (Ijen)," tambahnya.

Tour de Indonesia 2019, diikuti oleh 18 tim dari 26 negara dengan total lima etape, mulai dari Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah hingga Geopark Batur, Bali dengan total jarak tempuh 825,2 kilometer.