Merdeka.com - Satia Putra, (7) bocah penderita obesitas asal Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang, kondisinya semakin memprihatinkan. Ruang gerak bermain anak dengan bobot 97 kilogram itu sangat terbatas tidak seperti anak seusianya.

Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir Sati tidak bisa bermain jauh dari lokasi tempat berjualan orangtuanya.

"Tidak bisa bermain jauh hanya duduk dan tidur di tempat, apalagi teman sebaya tidak ada," kata Satia. Selasa (2/7).

Orang tua bocah obesitas, Sarli (48) menjelaskan pada usia 5 tahun, berat badan anaknya itu mengalami pertumbuhan secara ekstrim. Dalam keseharian Satia hanya duduk dan tertidur, kalaupun berjalan hanya berjarak 5 meter.

"Pernah jatuh dan tangan kanannya sempat patah tulang," kata Sarli.

Dia mengatakan, sebelum tidur anaknya kerap meminta makan dan sering seperti kelaparan padahal sejak bangun tidur tidak pernah telat memberi makan nasi sama lauk pauk, namun kalau melihat orang dewasa makan, keinginan untuk makan kembali terjadi.

"Setiap bangun tidur hingga menjelang tidur tidak pernah berhenti makan dan ngemil makanan ringan, "katanya.

Dia hanya berharap ada bantuan dari pemerintah setempat untuk dilakukan pemeriksaan dan perawatan secara medis ,untuk bisa menurunkan bobot badannya yang terus membengkak, kasihan tidak bisa bermain seperti anak sebayanya.

"Harapan saya sebagai orang tua, bobot badannya bisa normal seperti anak seusianya," kata Sarli.