Kepala BPOM Tegaskan Belum Ada Izin Ivermectin Sebagai Obat Terapi Covid
Merdeka.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito menegaskan belum ada izin penggunaan darurat Ivermectin sebagai obat terapi Covid-19. Penegasan ini sebagai penjelasan atas Surat Edaran BPOM tentang Pelaksanaan Distribusi Obat dengan Persetujuan Penggunaan Darurat.
Dihubungi merdeka.com, Kamis (15/7), Penny mengatakan tujuan penerbitan Surat Edaran dengan Nomor: PW.01.10.3.34.07.21.07 Tahun 2021 itu agar produsen dan distributor obat-obat yang digunakan untuk pengobatan Covid-19 selalu melaporkan telah mendistribusukan obatnya ke mana saja.
Ada delapan daftar obat yang mendukung penanganan terapi Covid-19, dan harus ada laporan distribusinya. Daftar obat tersebut adalah obat yang mengandung;
1. Remdesivir2. Favipiravir3. Oseltamivir4. Immunoglobulin5. Ivermectin6. Tocilizumab7. Azithromycin8. Dexametason (tunggal)
"Obat-obat tersebut ada 2 yang punya EUA yaitu Remdesivir dan Favipiravir," ucap Penny.
"Kalau Ivermectin adalah obat uji untuk pengobatan Covid-19, karena sekarang sedang menjalani uji klinik," sambungnya.
Penny mengatakan, Ivermectin bisa digunakan untuk pengobatan Covid-19 melalui uji klinik di 8 rumah sakit. Dan saat ini, imbuhnya, uji klinik diperluas di rumah sakit yang sudah mendapat izin dari Kementerian Kesehatan.
Perluasan uji klinik, kata Penny, sesuai Perka Badan POM yang baru tentang Perluasan Akses untuk obat uji seperti Ivermectin, dengan resep dokter dan terapi atau dosis dan pemberian sesuai dengan uji klinik.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku saat ini sudah diamankan di rutan polda Papua dan telah ditetapkan sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca Selengkapnya