Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kepala BNPT sebut paham radikal mudah menyasar lembaga pendidikan

Kepala BNPT sebut paham radikal mudah menyasar lembaga pendidikan Suhardi Alies MoU. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan para pelaku terorisme di Indonesia akhir-akhir ini berusia sekitar 23-27 tahun. Generasi muda yang masuk dalam kelompok tersebut adalah generasi yang masih produktif, tapi kenyataannya banyak di antara mereka yang justru menjadi pelaku terorisme.

Suhardi menyatakan target pelaku teror guna merekrut penganut ideologi radikalisme dan terorisme keagamaan kini cenderung bergerak semakin 'muda'.

"Generasi muda yang menjadi pelaku teror, ternyata tidak dipengaruhi oleh status ekonomi, tingkat kecerdasan, atau status pekerjaan. Paham radikalisme ini justru mudah menyasar di kalangan lembaga pendidikan," kata Suhardi dalam siaran pers yang diterima, Jumat (21/4).

Kemarin, BNPT dan Universitas Maarif Hasyim Latif (Umaha) menandatangani nota kesepahaman di kantor perwakilan BNPT, Jakarta. Suhardi mengatakan, para pelaku teror dulu identik dengan orang yang sudah berumur dan berpengalaman di daerah konflik.

Namun, lanjutnya, di era sekarang ini, basis pelaku teror bergeser ke usia yang lebih muda, karena begitu masifnya teknologi informasi yang mudah diakses oleh kalangan muda.

"Kalau dulu untuk melakukan bai'at harus tatap muka langsung, tetapi sekarang cukup online seperti kasus Ivan yang di Medan beberapa waktu lalu," tutur mantan Kabareskrim Polri ini.

Dia mengatakan teknologi informasi juga menjadi salah satu alasan mengapa generasi muda kian rentan terkena radikalisme. Akses tanpa batas dunia internet dengan mudah dilakukan generasi muda meski mereka hanya mengandalkan satu perangkat teknologi saja.

"Untuk itu kami sangat mengapresiasi Umaha yang telah menginisiasi untuk membentuk kelompok peneliti dengan melibatkan beberapa universitas yang ada di wilayah Surabaya, Madura dan bahkan Cirebon, guna mengadakan penelitian terhadap para mahasiswa untuk mencari sumber permasalahan serta memberikan solusi pencegahan terhadap pemahaman radikalisme di kalangan mahasiswa," kata mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini.

Lebih lanjut dia mengatakan, dengan keterlibatan para akademisi diharapkan keterlibatan generasi muda di lingkungan pendidikan yang terlibat dalam tindak terorisme ataupun yang terpengaruh paham radikalisme semakin berkurang.

"Dan tentunya ini membutuhkan kerjasama serta komitmen kedua belah pihak yaitu Universitas Ma'arif Hasyim Latif bersama BNPT untuk dapatnya diwujudkan dalam bentuk kerjasama yang lebih konkret lagi," katanya.

Rencananya program kerjasama ini akan menghasilkan kajian ilmiah yang mengikat agar bisa diterapkan dalam sebuah kurikulum dalam dunia pendidikan dan diterapkan dalam berbagai skala usia.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.

Baca Selengkapnya
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama

Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap

Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.

Baca Selengkapnya
Polisi Benarkan Rektor Kampus Swasta Diduga Lecehkan 2 Anak Buah di Ruangan
Polisi Benarkan Rektor Kampus Swasta Diduga Lecehkan 2 Anak Buah di Ruangan

Begini duduk perkara kejadian versi korban. pelaku memanggil korban ke ruangannya

Baca Selengkapnya
PBNU Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024
PBNU Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024

Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024

Baca Selengkapnya
Pemerintah Melalui Perpusnas akan Kirim Pesan Berantai Permudah Akses Literasi Masyarakat
Pemerintah Melalui Perpusnas akan Kirim Pesan Berantai Permudah Akses Literasi Masyarakat

Adin menjelaskan, kegemaran membaca di satuan pendidikan sudah berkembang melalui sekolah maupun perguruan tinggi.

Baca Selengkapnya
Ketua PBNU Berharap Ramadan Bisa Turunkan Tensi Politik
Ketua PBNU Berharap Ramadan Bisa Turunkan Tensi Politik

Bulan Ramadan harus jadi momentum untuk meningkatkan kesabaran dan pengendalian diri

Baca Selengkapnya
Hentikan Kekerasan, Intoleransi Hingga Perundungan di Dunia Pendidikan!
Hentikan Kekerasan, Intoleransi Hingga Perundungan di Dunia Pendidikan!

Selain kasus kekerasan, kasus-kasus intoleransi di institusi pendidikan harus menjadi perhatian semua pihak.

Baca Selengkapnya