Kemenkes: Segerakan Vaksinasi Tutup Celah Mutasi Virus Berkembang
Merdeka.com - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menegaskan semua pihak perlu sesegera mungkin mengikuti vaksinasi COVID-19 untuk menutup celah mutasi virus SARS-CoV-2 semakin berkembang di Indonesia.
"Karena masih menyisakan kelompok sasaran yang belum mendapatkan vaksin, itulah yang menjadi celah virus tadi untuk menularkan dan berkembang di dalam masyarakat," kata Nadia dalam Dialog Rabu Utama bertajuk Kasus Turun Percepatan Vaksinasi Terus Berjalan yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (1/12).
Nadia menuturkan bahwa terjadinya gelombang ketiga COVID-19 yang saat ini dialami oleh beberapa negara lainnya, dikarenakan masih ada warga yang belum divaksin sehingga membuka sebuah celah untuk virus berkembang. Meskipun cakupan vaksinasi di negara-negara itu telah mencapai 50 hingga 60 persen.
Selain menyebabkan virus menjadi berkembang, celah tersebut mempercepat virus untuk menyebarkan infeksi kepada lebih banyak orang dan akan menghasilkan mutasi-mutasi virus baru untuk melakukan adaptasi diri dengan lingkungan sekitarnya.
"Maka itu menjadi penting bahwa saat ini kita menyegerakan saudara-saudara kita yang belum mendapatkan vaksinasi dosis satu, dosis kedua supaya tadi tidak ada celah tadi untuk si virus berkembang kemudian menyesuaikan dan menghasilkan varian baru," ujar dia.
Menanggapi perlunya vaksin booster saat ini, Nadia mengatakan pemberian vaksin booster belum diperlukan. Namun, hal terpenting yang harus diperhatikan saat ini adalah seluruh masyarakat yang menjadi sasaran pemerintah, bisa mendapatkan vaksin dosis lengkap.
Ia juga mengatakan fokus pemerintah saat ini adalah membagikan vaksin COVID-19 pada orang-orang yang belum mengikuti vaksinasi di daerah dikarenakan ketersediaan yang terbatas.
Oleh sebab itu, masyarakat di daerah diimbau untuk tidak memilih-milih merek vaksin COVID-19 yang disediakan. Sehingga, diharapkan dapat secepat mungkin membentuk kekebalan kelompok melalui vaksin dosis lengkap tersebut.
"Yang jadi concern kita adalah ini penting untuk berbagi pada saudara-saudara kita yang belum divaksin. Karena ketersediaan vaksin ini terbatas, jadi yang paling baik ketersediaan vaksin yang terbatas ini adalah kita mencapai vaksinasi dosis lengkap tadi," tegas Nadia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaInfeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaViral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya