Kemenag Data ASN Penerima Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Sekjen Kementerian Agama Nizar mengatakan pihaknya saat ini sedang mendata target sasaran penerima vaksin Covid-19 tahap II untuk para pelayan publik. Hal tersebut seiring dengan proses pendataan dilakukan sebagai tindaklanjut atas surat Menteri Kesehatan RI Nomor: SR.02.06/Menkes/78/2021 tanggal 26 Januari 2021 perihal Dukungan Pendataan Taget Sasaran Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19.
"Seluruh ASN Kemenag masuk dalam target pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap II. Sasaran vaksinasi tahap II adalah Pelayan Publik, termasuk di dalamnya pegawai non-PNS yang digaji dengan APBN," kata Nizar dalam pesan singkat, Jumat (12/2).
Dia menjelaskan pihaknya sudah meminta jajaran Eselon I pusat, pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), dan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi di seluruh Indonesia untuk melakukan proses pendataan. Data yang dibutuhkan mencakup nama, NIK, jenis kelamin, tanggal lahir, umur, no handphone, alamat sesuai KTP, kode Kab/Kota, serta riwayat kesehatan (komorbid).
"Termasuk juga kondisi keterangan terkait kondisi terkini. Misalnya, sedang hamil atau menyusui, dan lainnya," ungkapnya.
Dia menjelaskan untuk Kanwil Kemenag Provinsi dan pimpinan PTKN, lanjut Sekjen, data yang telah dihimpun agar dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan setempat. Khusus untuk ASN Eselon I Kemenag pusat, ujar Nizar, data yang sudah dihimpun dilaporkan kepada Kepala Biro Umum Serjan Kemenag paling lambat 16 Februari 2021.
"Segera saja dilakukan pendataan dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat agar pelaksanaan vaksinasi bisa tepat waktu dan tepat sasaran," katanya.
"Selain dengan Dinas Kesehatan, data tersebut juga agar disampaikan ke Biro Humas, Data dan Informasi paling lambat 15 Februari 2021," tambahnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaASN yang ditugaskan ke IKN akan mulai pindah secara bertahap
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaBerikut rincian penyaluran anggaran kesehatan di 2023.
Baca SelengkapnyaPenerapan data kuantitatif sangat luas dan memengaruhi berbagai bidang.
Baca SelengkapnyaSIINas merupakan aplikasi yang dapat mempermudah dan mempercepat proses penyampaian data.
Baca SelengkapnyaNISN siswa merupakan kode pengenal identitas siswa yang memiliki sifat unik, standar dan memang berlaku sepanjang masa.
Baca SelengkapnyaData dari PPATK bisa dijadikan peringatan oleh seluruh peserta Pemilu.
Baca Selengkapnya