Kemarau panjang, sebagian wilayah Lebak kesulitan air bersih

Merdeka.com - Ribuan warga Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, selama dua pekan terakhir ini mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang. Kondisi itu menyebabkan sumur bawah tanah dan sumber mata air mengering.

"Kami telah mendistribusikan pasokan air bersih ke wilayah Kecamatan Sajira dan Warununggunung yang mengalami kekeringan," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Kaprawi, di Lebak, seperti dilansir dari Antara, Jumat (24/7).

Kaprawi mengatakan, mereka telah menyalurkan air bersih kepada warga Desa Paja, Kecamatan Sajira sebanyak 2.040 jiwa. Pengiriman air bersih itu menggunakan mobil tangki bantuan Presiden Joko Widodo.

Mereka menyiapkan empat mobil tangki buat membantu masyarakat mengalami krisis air bersih. Pasokan air dilakukan ke desa-desa di Kecamatan Sajira dan Warunggunung, yang memang saban tahun kesulitan krisis air bersih akibat kemarau panjang seperti sekarang ini.

Menurut dia, kemungkinan bencana kekeringan ini meluas hingga ke sepuluh kecamatan di Kabupaten Lebak. Daerah itu antara lain Wanasalam, Cilograng, Cileles, Maja, Curug Bitung, Kalanganyar, Sajira, Cibadak, dan Warunggunung. Sejauh ini, kondisi wilayah Kabupaten Lebak memang kering karena hujan pun tidak pernah turun. Masa tanggap darurat kekeringan hingga September mendatang.

Kaprawi menyebut musim kemarau tahun ini lebih panjang dari sebelumnya. Namun, pihaknya telah menyiapkan langkah penanganan bencana kekeringan di Kabupaten Lebak di antaranya pendistribusian air bersih.

"Kami minta warga segera melapor jika mengalami kekeringan untuk mendapat bantuan pasokan air bersih," ujar Kaprawi.