Kegigihan Mbah Sadiman bikin hutan Gendol kembali hijau

Minggu, 9 April 2017 06:32 Reporter : Raynaldo Ghiffari Lubabah
Kegigihan Mbah Sadiman bikin hutan Gendol kembali hijau Mbah Sadiman. ©2017 Merdeka.com/raynald

Merdeka.com - Sadiman, warga Desa Geneng, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri menjadi perbincangan publik. Namanya bak pahlawan setelah mendapatkan penghargaan Kalpataru pada 2016 dari Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Dari tangan Sadiman, hutan Gendol yang tadinya gersang saat ini kembali hijau.

Perjuangan Sadiman dimulai sejak tahun 1995. Kala itu, terjadi kebakaran dan penebangan pohon telah membuat hutan gundul dan mata air mati. Akibatnya, penduduk desa kerap kehabisan air bersih saat kemarau tiba.

Sadiman mulai menanam bibit-bibit pohon untuk memperbaiki sumber air bagi penduduk. Bibit-bibit pohon yang tergolong mahal dibeli dengan uang pribadinya. Sadiman bercerita, pernah menjual kambingnya untuk membeli bibit pohon.

Upaya Sadiman pun kerap mendapat tentangan dan protes baik dari keluarga hingga masyarakat. Istri Sadiman kerap memprotes karena uang yang seharusnya untuk keperluan keluarga justru digunakan membeli bibit pohon berbagai jenis. Tapi, dia lebih mengutamakan menggunakan bibit pohon beringin.

Dia juga pernah meminta Pemerintah Daerah setempat untuk memberikan bantuan bibit pohon berbagai jenis. Sayangnya, permintaan itu kerap tidak disetujui. Beberapa kali Sadiman menerima sumbangan dari perseorangan sebagai penghargaannya merawat hutan. Tapi Sadiman mengaku donasi itu tak pernah masuk kantong pribadinya.

Harga bibit beringin yang berkisar Rp 50.000 hingga Rp 100.000 cukup mahal baginya. Meski mendapat penolakan, pria paruh baya itu berkeyakinan, hutan Gendol bisa kembali lestari demi kehidupan penduduk desa.

"Saya jual kambing untuk beli bibit dimarahi istri," kata Sadiman di Kantor Bupati Wonogiri, Jawa Tengah, Sabtu (8/4).

Pohon beringin dipilih karena dinilai banyak memberikan manfaat. Manfaat pohon beringin kata dia, bisa menguatkan tanah, mampu menampung cadangan air dan jumlah besar dan menyegarkan udara.

"Saya ingin nanem pohon beringin banyak manfaat terutama untuk air, kedua untuk menguatkan tanah, bisa menabung hujan. Udara bisa adem ayem dan bisa jadi paru-paru dunia," terangnya.

Hampir setiap hari, Sadiman menjelajahi hutan milik perhutani. Usahanya untuk kembali menghijaukan ekosistem di Gunung Gendol tak mudah. Dengan kaki yang tak muda lagi, Sadiman harus menaiki jalur terjal dengan tebing-tebing curam mencari tiap centi hutan yang gundul.

Selama 20 tahun terakhir, setidaknya sudah ratusan hektar yang dia jelajah dan tanam dengan bibit pohon yang dibelinya. Sadiman rela mengabdikan dirinya demi kelestarian lingkungan meski pekerjaannya sebagai petani dikesampingkan.

Jirih payah Sadiman mulai bisa dituai. Gunung Gendol yang tadinya gersang dan rusak karena kebakaran dan tangan-tangan 'jahil' tak bertanggungjawab telah kembali hijau. Beberapa mata air yang bersumber di Gunung Gendol kembali mengalir menyelamatkan dua desa yakni desa Gendol dan Conto dari bencana kekeringan.

Sadiman punya mimpi, gunung Gendol bisa menjadi objek wisata di Wonogiri. Dia menawarkan, untuk membantu anak-anak berlatih menanam bibit pohon di Gunung Gendol.

"Sekarang kalau ada acara-anak anak-anak pelajar menanam silahkan saya ikut membantu. Saya sudah banyak sekali tapi sebagian jadi bibit lain," tutur Sadiman.

Kepada Pemerintah Kabupaten Wonogiri, dia berharap bisa menyediakan biaya untuk membeli pipa paralon. Sadiman ingin membuat kolam pemandian bagi wisatawan. pipa paralon mengalirkan air dari mata air dan meneruskannya ke bak-bak penampungan di setiap rumah.

"Pesan saya kalau menanam beringin itu mas bisa membantu masyarakat setiap saat dan harapan saya itu saya minta paralon untuk menyambung air minum kalau sudah disambung disungai pemandian anak kecil anak besar tidak dalem, 50-1 meter," tutupnya.

Baca juga:
Polisi di Yogyakarta ini jadi bapak asuh 30 anak yatim piatu
Ubah kebiasaan warga BAB di sungai, Anton bikin kredit jamban
Mengharukan, pria ini meninggal saat upacara pemakaman istrinya

Kecelakaan mobil, pria kaya ini tobat & bagikan harta ke kaum miskin

Cerita pendiri Sokola Rimba soal pendidikan di pedalaman

Renzha tuntaskan nazar di hari bersejarah Persebaya

Topik berita Terkait:
  1. tag
  2. Kisah Inspiratif
  3. Wonogiri
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini