Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kegiatan pecinta alam di SMA makan korban, pantaskah dibubarkan?

Kegiatan pecinta alam di SMA makan korban, pantaskah dibubarkan? Gunung Gede-Pangrango. ©2013 Merdeka.com/Ramadhian F

Merdeka.com - Tragedi itu menimpa Arfiand Caesar Al Irhami (16), siswa kelas X SMAN 3 Jakarta. Remaja alim ini tewas usai mengikuti kegiatan ekstrakulikuler pecinta alam, Jumat (20/6). Kegiatan outbond yang digelar siswa pecinta alam dan para seniornya di kawasan Tangkuban parahu, Subang, Jawa Barat, rupanya tak sekadar petualangan. Ada tindak kekerasan yang parah di sana.

Arfiand diduga dipukuli hingga babak belur. Tak hanya dengan tangan kosong, ada juga yang memukulinya dengan benda tumpul.

Dari hasil visum, polisi menemukan 37 luka memar dan lecet di wajah, dada dan anggota gerak bawah dan atas.

"Ditemukan memar dan resapan darah yang luas di paru-paru. Disimpulkan bahwa korban dipukul pakai benda tumpul berulang kali," kata Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan (Jaksel) Kompol Indra Fadhillah Siregar.

Polisi menetapkan lima siswa SMA 3 Jakarta sebagai tersangka dalam kasus ini.

Tewasnya Arfiand berbuntut panjang. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun mengancam akan membekukan ekstrakulikuler pecinta alam di tingkat SMA.

"Seluruh kepala sekolah sudah seminggu melarang kegiatan yang sama. Seluruh pendidikan di dunia tidak ada yang memperbolehkan aksi kekerasan. Apalagi kalau mengganggu keamanan dan kenyamanan orang," ungkap Lasro.

Ancaman Lasro ditanggapi protes para pecinta alam. Mereka bahkan menggagas petisi online untuk menolak pembubaran ekskul pecinta alam di SMA.

Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, akrab disapa Ahok, menilai bahwa Dinas Pendidikan terlalu cepat menutup kegiatan ekstrakurikuler pecinta alam di sekolah-sekolah di Jakarta.

Ahok mengatakan, seharusnya kegiatan ekstrakurikuler tersebut tidak langsung ditutup, melainkan dikaji ulang.

"Makanya aku pikir ini reaksi yang terlalu cepat. Makanya saya katakan nggak boleh kaya pemadam kebakaran, bukan menghapus, tapi tunda dulu, kaji, siap nggak guru-gurunya," kata Ahok di Balaikota Jakarta, Selasa (1/7).

Menurutnya, kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelola aktivitas tersebut, harus sangat diperhatikan mengingat ekstrakurikuler pecinta alam sangat berat tantangannya. Ahok sendiri menyarankan untuk melibatkan tentara atau organisasi-organisasi pecinta alam yang berpengalaman mengelola kegiatan tersebut.

"Jadi kalau mau jadi pembimbing mesti ikut jalan, jangan main orang bikin rute-rute tapi nggak pernah survei. Kalau sekolah nggak siap harus pakai organisasi, pakai clubnya Aranyacala Trisakti atau Mapala UI, pakai mereka supaya turun, latihkan kelompok. Jadi pembimbing tuh ada tentara atau siapa," tegas Ahok.

Terkait dengan unsur kekerasan yang potensial terjadi dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler pecinta alam, Ahok menekankan pentingnya ketegasan pihak sekolah dalam mengatasi hal ini.

"Kalau ada yang membully gitu harus dikeluarin, udah sok. Itu udah kayak gaya preman, gaya mafia lama-lama," kata Ahok kesal.

Pendapat Ahok tepat. Banyak fakta mengatakan pecinta alam kadang mengabaikan faktor keselamatan.

Dalam kasus kematian Arfiand, polisi menilai rute yang ditempuh terlalu berat untuk ukuran siswa SMA. Apalagi ternyata Arfiand dan beberapa rekannya sama sekali belum pernah mendaki gunung.

Seharusnya panitia tahu kondisi peserta petualangan. Kegiatan outbond pun harusnya tak diisi dengan pemukulan dan kekerasan. Tapi mengajarkan seorang pemuda teknik bertualang dan bertahan hidup di alam bebas.

Mereka disiapkan untuk jadi petualang, bukan petinju atau pembunuh.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan

Baca Selengkapnya
Momen Siswa Seba Polri Laporan Pakai Bahasa Arab ke Komandan, Aksinya Bikin Kagum
Momen Siswa Seba Polri Laporan Pakai Bahasa Arab ke Komandan, Aksinya Bikin Kagum

Begini jadinya bila siswa Seba Polri izin masuk masjid pakai Bahasa Arab ke komandan.

Baca Selengkapnya
Pertemuan Haru Tukang Ikan Keliling sama Anaknya Siswa Seba Polri di Jalan, Bertemu karena Komandan Penasaran
Pertemuan Haru Tukang Ikan Keliling sama Anaknya Siswa Seba Polri di Jalan, Bertemu karena Komandan Penasaran

Cerita kehidupan dari keduanya menarik perhatian komandan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Usai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih
Usai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih

Korban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.

Baca Selengkapnya
Penemuan Jasad Lelaki Tergantung dengan Tangan Terikat ke Belakang
Penemuan Jasad Lelaki Tergantung dengan Tangan Terikat ke Belakang

Korban sempat cekcok dengan istrinya hingga sang istri meninggalkannya.

Baca Selengkapnya
Mayat dengan Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswi SMP
Mayat dengan Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswi SMP

Mayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP

Baca Selengkapnya
Bersih-bersih Jelang Ramadan dan Lebaran, Ini  Hilangkan Jamur pada Pintu Kulkas Tanpa Disikat
Bersih-bersih Jelang Ramadan dan Lebaran, Ini Hilangkan Jamur pada Pintu Kulkas Tanpa Disikat

Untuk menyambut Ramadan dan Hari Raya, menjaga kebersihan kulkas agar makanan tetap segar menjadi sangat penting. Berikut adalah tips untuk membersihkannya.

Baca Selengkapnya
Pelajar SMA 11 Kupang Terima Makan Siang Gratis, Ini Menunya
Pelajar SMA 11 Kupang Terima Makan Siang Gratis, Ini Menunya

SMA Negeri 11 menjadi sekolah pertama yang menerapkan makan siang gratis bagi siswa

Baca Selengkapnya
Semoga Kelak Menjadi Anak Sukses, Momen Siswa Bawa Bekal Nasi dari Rumah Bikin Haru 'Gak ada Uang untuk Jajan'
Semoga Kelak Menjadi Anak Sukses, Momen Siswa Bawa Bekal Nasi dari Rumah Bikin Haru 'Gak ada Uang untuk Jajan'

Di tengah teman-temannya yang berlomba membeli jajanan, siswa ini harus duduk sendirian menikmati bekal nasi yang dibawanya.

Baca Selengkapnya