Kebun kerap diserang celeng, 4 warga di Banyuasin produksi senpi
Merdeka.com - Polda Sumsel kembali mengungkap peredaran senjata api rakitan. Kali ini, polisi menggerebek tiga home industri pembuatan senjata api rakitan di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Banyuasin III, Banyuasin, Sumsel, Senin (2/3) malam.
Kasubdit III Ditreskrimsus Polda Sumsel, AKBP FX Winardi mengungkapkan, dari penggerebekan tersebut diamankan lima unit senjata api rakitan laras panjang siap pakai, dua unit gagang senjata api, dua unit pipa bahan laras senapan dan juga menyita alat-alat pembuatan seperti gergaji, kikir, tang, palu dan alat-alat lain.
Polisi juga berhasil menangkap empat pelaku dari tiga lokasi. Yakni Junaidi (60), Nur (27), Haidir (30), dan Edi (37). Semuanya tinggal di desa setempat.
"Tadi malam kita lakukan penggerebekan dan diamankan empat pelaku dan empat unit senjata api rakitan jenis laras panjang," ungkap Winardi, Selasa (3/3).
Menurut dia, warga yang memproduksi senjata api disinyalir masih banyak. Oleh karena itu, pihaknya terus mengembangkan kasus ini agar mengungkapnya. Baru-baru ini, polisi juga menangkap pembuat senjata api rakitan di Desa Rambutan, Banyuasin, Sumsel, dengan barang bukti dua unit senjata api rakitan.
"Tetap fokus kita kembangkan karena bisa jadi sudah menyebar ke daerah lain," kata dia.
Sementara itu, salah satu pelaku Junaidi (60) mengaku tidak tahu usahanya itu melanggar hukum. Sebab, senjata api itu digunakan hanya untuk membunuh celeng yang kerap menyerap kebun miliknya.
"Buatnya belajar sendiri, sudah lima bulan. Tapi cuma untuk nembak babi di kebun," kata dia.
Senada diungkapkan Edi (37), menurut dia, selama membuat senjata api rakitan, dia tidak pernah menjualnya kepada orang lain, apalagi untuk melakukan tindak kejahatan.
"Mau beli tidak ada duit, makanya kami bikin sendiri, lagi pula cuma untuk bunuh babi," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bejo Wage Suu pada awalnya merupakan seorang teknisi bengkel yang belajar seni liping secara otodidak
Baca SelengkapnyaSetiap peternak bisa mengantongi Rp3,75 juta per dua pekan dari hasil menjual susu kambing, belum termasuk keuntungan jika kambing melahirkan
Baca SelengkapnyaRofik sengaja membuka bisnis peternakan untuk membantu perekonomian para warga sekitar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tinggal sendiri di rumah kontrakan, Nenek Nursi kesehariannya hanya berjualan sayur. Uangnya bahkan sempat diambil orang.
Baca SelengkapnyaMakanan tradisional yang unik dari Sulawesi Selatan ini konon sudah dikonsumsi bangsawan sejak zaman dulu.
Baca SelengkapnyaHasil pembakaran sampah itu bisa dimanfaatkan sebagai pupuk, sementara asapnya bisa disuling menjadi pupuk cair.
Baca SelengkapnyaSup bebek ini gunakan kemenyan sebagai bumbu. Gimana ya rasanya?
Baca SelengkapnyaEH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaIdenya berawal saat melihat banyak pepaya terbuang sia-sia.
Baca Selengkapnya