Kebebasan beragama Indonesia jadi sorotan Komite HAM di Jenewa
Merdeka.com - Persoalan kebebasan beragama di Indonesia ternyata disorot oleh dunia internasional. Menurut Deputi Direktur Human Rights Working Group (HRWG) Choirul Anam, dalam sidang Komite HAM di Jenewa, Swiss pada tanggal 10-11 Juli 2013, Indonesia masuk dalam evaluasi.
Menurut Choirul, Komite HAM di Jenewa memberikan perhatian serius terhadap berbagai kebijakan dan isu seperti kebebasan beragama.
"Hal itu di samping berbagai isu lain seperti Papua, hukuman mati, UU Ormas, diskriminasi terhadap minoritas, diskriminasi berdasarkan seks," ujar Anam saat jumpa pers di kantor HRWG di Jalan RP Soeroso di Gondangdia, Jakarta Pusat melalui telekonferensi dari Jenewa, Jumat (12/7).
Perhatian tersebut, lanjut Anam, terkait PNPS No 1/PNPS/1965 yang sampai saat ini masih diterapkan di Indonesia. Padahal peraturan tersebut telah diperintahkan untuk direvisi oleh MK atau Komite CERD dan Dewan HAM.
"Semua terkait rumah ibadah, kasus GKI Yasmin, Ahmadiyah dan kasus Syiah," katanya.
UU Ormas juga mendapat perhatian serius karena berkaitan kebebasan berorganisasi dan berkumpul. Selain itu, pemerintah dinilai hanya mengklaim atas penanganan konflik beragama yang ada.
"Kejaksaan Agung sebagai salah sati delegasi pemerintah juga memanipulasi masalah pokok bolak-baliknya berkas pelanggaran HAM masa lalu," tuturnya.
\r\n (mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM
Baca SelengkapnyaMencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil
Baca SelengkapnyaNetralitas Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam Pemilu 2024 menjadi sorotan dalam Sidang Komite Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, Swiss, Selasa 12 Maret 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sedangkan mengenai adanya bilik asmara, dengan jelas membantas keberadaan fasilitas tersebut.
Baca SelengkapnyaTahun 1980an, preman merajalela. Aparat Orde Baru punya satu penyelesaian: Penembak Misterius
Baca SelengkapnyaKombes Jeki juga mendorong jemaah untuk menjadi agen perdamaian dan menciptakan suasana yang aman dan kondusif.
Baca SelengkapnyaPenting membangun komunikasi lintas agama untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman antarumat beragama.
Baca SelengkapnyaKomisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca Selengkapnya