Ketua-Anggota KPU Sulsel Diperiksa DKPP, Foto Caleg Pria di DCT Tercetak Wanita
Merdeka.com - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menggelar sidang dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan anggota KPU Sulsel. Sidang terkait dugaan pelanggaran pada proses pencetakan Daftar Caleg Tetap (DCT).
Salah cetak yang dimaksud, pada nama caleg Syarief Azis terpasang foto caleg lain berjenis kelamin perempuan.
Sidang yang dipimpin Ketua DKPP, Alfitra Salam, dengan anggota Prof Ma'ruf Hafid dihadiri Syarif Azis, caleg DPRD Sulsel dari Partai Amanat Nasional (PAN) tahun 2019 lalu selaku pengadu. Sementara dari tujuh komisioner KPU Sulsel selaku teradu, yang hadir secara hanya empat orang. Tiga lainnya tidak hadir karena sakit, di luar kota dan tidak diperkenankan masuk ruangan sidang karena hasil rapid test dinyatakan reaktif.
Ketua majelis, Alfitra Salam, mengatakan teradu adalah semua komisioner KPU Sulsel yang bertugas di tahun 2019 lalu.
"Kami dari DKPP memeriksa untuk melihat di mana potensi-potensi dugaan pelanggaran etik yang dilakukan oleh KPU Sulsel khususnya sekaitan soal salah cetak foto caleg di lembar DCT yang ditempel di dinding TPS. Faktanya, salah cetak itu baru diketahui 16 April 2019 atau sehari sebelum pemilu sehingga mereka tidak sempat lagi mencetak perbaikan lembar DCT," kata Dr Alfitra Salam, Jumat (6/12).
Perwakilan komisioner mengaku sempat melakukan perbaikan DCT sebanyak 90 persen . Dengan cara, mengganti foto salah cetak dengan menempelkan gambar caleg Syarief Azis.
"Tadi kita telah lakukan pemeriksaan terhadap teradu. Hasilnya nanti setelah rapat pleno 7 orang DKPP membahas hasil pemeriksaan pada sidang tadi untuk mengetahui seberapa jauh kebenarannya," jelas Alfitra.
Sebelum menutup sidang, ketua majelis berterima kasih kepada pengadu, Syarief Azis atas laporannya ke DKPP. Sekaligus menyampaikan pada pengadu masih ada peluang mencalonkan diri lagi di Pemilu 2024 mendatang dan didoakan bisa terpilih.
Sementara pengadu Syarief Azis yang ditemui usai sidang mengatakan, dirinya melaporkan ketidakprofesionalan KPU Sulsel karena di DCT yang seharusnya foto dirinya tapi yang tertera foto caleg lain.
"Pihak KPU Sulsel salah cetak foto saya di Dapil 3 yakni wilayah Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar. Nama saya tapi foto perempuan, caleg dari partai lain yang tertera di lembar DCT tertempel di semua TPS. Katanya sempat perbaikan sebanyak 90 persen tapi saya tidak lihat seperti itu," kata Syarief Azis.
Ditambahkan, awalnya dia melaporkan ke PN Makassar dan Pengadilan Tinggi Sulsel tapi dua-duanya ditolak atau dimenangkan KPU Sulsel.
"Alhamdulillah hari ini berlangsung sidangnya oleh DKPP RI. Besar harapan saya dapat keputusan seadil-adilnya dari DKPP," tandas Syarif Azis, eks caleg DPRD Sulsel.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengunjuk rasa juga menuntut seluruh komisioner KPU agar dipecat karena bertanggung jawab atas penyelenggaraan Pemilu yang diduga penuh kecurangan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 21.096.549 surat suara dilaporkan sudah disortir dan dilipat.
Baca SelengkapnyaMereka memprotes dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024 untuk memenangkan salah satu pasangan calon.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebanyak 24.000.953 lembar suara atau 70,09 persen yang sudah didistribusi ke KPU kabupaten/kota di Sulsel.
Baca SelengkapnyaPeristiwa kekurangan surat suara di sejumlah TPS di Depok jadi viral di media sosial
Baca SelengkapnyaSemua petugas pemilu meninggal disebabkan kelelahan saat proses berlangsung
Baca SelengkapnyaKegiatan ini meliputi penyortiran, melipat hingga pemeriksaan kondisi kertas suara agar terhindar dari cacat fisik.
Baca SelengkapnyaSeorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaMereka mendesak KPU untuk bekerja secara profesional serta bersikap adil dan netral dalam pelaksanaan Pemilu 2024 pada 14 Februari besok.
Baca Selengkapnya