Kasus demo berujung perusakan DPRD Gowa, mantan polisi diperiksa
Merdeka.com - Polisi terus menyelidiki kasus unjuk rasa berujung perusakan Gedung DPRD Gowa, Sulawesi Selatan, pada Senin 26 September lalu. Hari ini, mantan anggota polisi Andi Mahmud, dengan pangkat terakhir Ajun Komisaris Polisi (AKP) karena diduga terkait dalam peristiwa itu.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Frans Barung Mangera, menjelaskan, Andi Mahmud diperiksa sebagai saksi.
"Andi Mahmud ini diperiksa masih sebagai saksi dalam kasus di DPRD Gowa itu. Rumahnya dijadikan home base atau tempat berkumpulnya pengunjuk rasa sebelum bergerak ke gedung DPRD Gowa dan melakukan pengrusakan serta pembakaran. Tidak tertutup kemungkinan jadi tersangka, tergantung hasil pendalaman keterlibatannya," jelas Frans.
Ditambahkannya, Andi Mahmud mengundurkan diri dari Polda Sulsel tahun 2013. "Andi Mahmud bukan desersi tapi anggota polisi yang mengundurkan diri tahun 2013 lalu. Soal alasan kenapa mengundurkan diri, sejauh ini saya belum dapat informasi," kata Frans.
Adapun tersangka kasus perusakan dan pembakaran gedung DPRD Gowa itu terkait kisruh Perda Lembaga Adat Daerah (LAD) yang memuluskan jalan Bupati Gowa, Adnan Purictha Ichsan Yasin Limpo dilantik sebagai Sombayya atau orang yang disembah itu hingga saat ini sudah berjumlah sembilan orang.
Terakhir yang ditangkap lelaki berinisial IF, (32 thn). Penangkapannya di Kabupaten Takalar. Dia berada di dalam gedung DPRD Gowa saat aksi pengrusakan dan pembakaran gedung DPRD Gowa.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi sudah sempat mengamankan 30 ban bekas sebelum demo berlangsung.
Baca SelengkapnyaAkibatnya, pagar-pagar rusak dan nyaris roboh. Polisi dengan cepat, memotong tambang.
Baca SelengkapnyaPolisi memburu pelaku perusakan gedung DPR saat demo Apdesi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Massa akhirnya mundur secara perlahan dan membubarkan diri dari sekitar gedung DPR RI
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca Selengkapnyaanggota gabungan akan ditempatkan di titik yang telah ditentukan guna mengantisipasi adanya aksi yang anarkis
Baca SelengkapnyaPolisi akan melakukan pengamanan demi menjaga kondusifitas selama aksi unjuk rasa berlangsung.
Baca SelengkapnyaPersonel keamanan nantinya akan ditempatkan di sekitar Gedung DPR untuk mencegah massa masuk ke dalam gedung.
Baca SelengkapnyaApdesi menggelar demo untuk menuntut revisi undang-undang desa segera disahkan pada sidang Paripurna 6 Februari 2024 mendatang.
Baca Selengkapnya