Kasad Jenderal Dudung: Kelompok Radikal Sudah Ada di Kalangan Pelajar

Merdeka.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengungkapkan, kelompok radikal kanan sudah menginfiltrasi ke kalangan pelajar. Dia meminta TNI Angkatan Darat (AD) mengantisipasi dampak merebaknya paham radikal di sejumlah elemen masyarakat itu.
"Selesai kita melaksanakan Rapim Kemhan, disampaikan bahwa kelompok-kelompok radikal sudah banyak di beberapa elemen masyarakat, termasuk di kaum pelajar. Oleh karenanya saya katakan kepada TNI AD, ini sangat-sangat strategis," katanya usai memimpin Apel Gelar Pasukan jajaran TNI AD wilayah Jabodetabek di Monas, Jakarta pada Selasa (25/1)
Dia pun meminta prajuritnya agar mengantisipasi segala situasi yang akan terjadi ke depannya.
-
Bagaimana Kemendagri menangani radikalisme? Penanganan radikalisme dan terorisme harus melibatkan semua elemen dan unsur masyarakat seperti tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, maupun organisasi kemasyarakatan lainnya,“ ujarnya.
-
Apa yang Dudung Abdurachman lakukan di PRJ? 'Saat berkunjung ke PRJ, pengalaman yang paling berkesan dan nostalgia bagi saya adalah menikmati jajanan khas seperti kerak telor, makanan tradisional Betawi yang terbuat dari ketan putih dan telur ayam atau bebek, disajikan dengan tambahan udang kering yang menambah cita rasanya,' sambungnya.
-
Siapa yang mengancam warga? 'Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka,' ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Siapa yang diserang menjelang Pemilu? 'Jadi media center ini bukan media center capres-capresan, jadi tidak untuk capres-capres tapi ini untuk pelurusan informasi data dari pemerintah sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang valid ataupun serangan yang diterima (untuk pemerintah). Sekarangkan banyak juga serangan yang kami terima, urusan capres tapi serangannya ke Pemerintah,' imbuhnya.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
"Dan saya perintahkan untuk mereka mengecek setiap saat, setiap waktu tentang perkembangan-perkembangan dan mereka harus tahu siapa-siapa pelakunya. Sehingga nantinya akan memudahkan dalam hal-hal tertentu apabila kita bertindak," ujarnya.
Dudung mengaku pihaknya siap menghadapi kelompok radikal yang ada di masyarakat. Kelompok ini, kata dia, mencoba mengganggu dasar negara Pancasila.
"Kita akan siap menghadapi hal-hal tersebut, yang mencoba mengganggu Pancasila. Karena di dalamnya adalah persatuan Indonesia," tegasnya.
Pada kesempatan itu, Dudung memastikan bahwa TNI AD akan bersama dengan rakyat dalam membangun keutuhan Indonesia.
"Jadi ini dalam kesempatan yang baik ini saya sampaikan ke seluruh prajurit dan ada tujuh perintah harian KSAD yang harus mereka lakukan sebagai pedoman di dalam mereka bertugas bertindak dan berada di mana pun dia melaksanakan tugasnya," tandas dia.
Reporter: Yopi Makdori/Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Pergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah
Baca Selengkapnya
Perlu dipahami bahwa keberagaman adalah ruh Pancasila yang harus dijaga dan dipertahankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Baca Selengkapnya
Pancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca Selengkapnya
Organisasi kelompok anti-Pancasila sudah dibubarkan, tapi sel-sel mereka masih terus bergerak di bawah tanah.
Baca Selengkapnya
Jangan ada lagi perbedaan dengan latar belakang termasuk agama, kemudian menjadi alasan dan pembenaran untuk melakukan tindakan kekerasan
Baca Selengkapnya
Masyarakat dan Pemerintah diharapkan memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap gerakan kelompok terlarang.
Baca Selengkapnya
Indonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.
Baca Selengkapnya
Ketiga terduga teroris ditangkap berinisial BI, ST dan SQ.
Baca Selengkapnya
Milenial dan Gen Z menyumbang 56,45%, pada peta pemilih di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya
Berbagai program itu hadir untuk mewadahi generasi muda agar tidak terjadi kekosongan pengetahuan.
Baca Selengkapnya
Setiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.
Baca Selengkapnya
Diperlukan gotong royong dan kerja bersama demi masa depan anak bangsa.
Baca Selengkapnya