Kapolri tak tahu empat anak buahnya mangkir panggilan KPK
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengaku belum menerima laporan apapun terkait empat anggota polisi yang mangkir pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Empat anak buahnya itu diduga mengetahui kasus dugaan suap panitera Pengadilan Negeri (PN) Jakpus yang menyeret nama Sekretaris MA Nurhadi.
"Saya belum tahu, belum mendapatkan laporan dan tidak ada surat (dari KPK)," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/6).
Menurut dia, seharusnya KPK memberitahu pada institusi Polri terkait pemanggilan anggota polisi. Namun, sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan apapun.
"Ya tentu sebagai pimpinan lembaga harus dikasih tahu ada anggotanya dipanggil, biasanya dikasih tahu ke kita tapi sampai sekarang saya belum dapat suratnya," jelas dia.
Meski demikian, pihaknya masih akan mempelajari permasalahan tersebut. "Makanya kita lihat dulu masalahnya apa," ungkapnya.
Sebelumnya, untuk kesekian kalinya empat anggota polisi mangkir dari panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sedianya tiga anggota Polri itu akan dimintai keterangannya sebagai saksi untuk Doddy Arianto Supeno (DAS), tersangka pemberian suap saat mengajukan Peninjauan Kembali pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
KPK menegaskan akan segera berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. KPK bakal memanggil paksa ketiganya. Hal ini disampaikan pelaksana harian kabiro humas KPK Yuyuk Andriati di Gedung KPK, Selasa (7/6).
"Kami mengupayakan untuk berkoordinasi lagi dengan Polri, kemarin kami juga sudah melakukan pemanggilan atas sepengetahuan Kapolri. Dan karena ini sudah panggilan yang kedua, panggilan berikutnya nanti bisa dijemput paksa," ujar Yuyuk.
Kadiv Humas Mabes Polri Boy Rafli Amar menyebut empat anggota polisi yang mangkir pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan suap panitera Pengadilan Negeri (PN) Jakpus merupakan anggota satgas operasi Tinombala.
"Anggota kita yang dipanggil KPK itu sudah kita sudah konfirmasi kepada satuannya ada penjelasan bahwa sementara (empat polisi) masih melaksanakan tugas ke Poso," kata Boy di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (7/6).
"Jadi nanti kebetulan di Poso baru ada perpanjangan operasi Tinombala. Dalam proses perpanjangan operasi ini terjadi rotasi petugas karena anggota Brimob yang bertugas sebelumnya diistirahatkan dulu," tambahnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaPernyataan Kapolri soal estafet kepemimpinan tak perlu ditafsirkan lebih jauh
Baca SelengkapnyaListyo secara terpisah memaparkan, ada kurang lebih 8.008 perkara kejahatan terhadap perempuan dan anak yang diselesaiListyo secara terpisahkan pada tahun 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaKomandan Akpol sidak para perwiranya saat belanja di koperasi. Ternyata ini yang dicari.
Baca SelengkapnyaKapolri telah meminta seluruh aparat mempersiapkan diri untuk mengamankan proses pemakaman Lukas Enembe.
Baca SelengkapnyaBerikut potret perwira polisi pamer otot bareng pensiunan Jenderal eks Kapolri.
Baca SelengkapnyaListyo menekankan paling utama saat ini adalah mencegah agar ini tidak terulang lagi.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran mengusulkan Mahkamah Konstitusi (MK) menghadirkan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan di sidang Sengketa Hasil Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya