Kapolri serahkan ke KPK bentuk tim kasus Novel
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif mengungkapkan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian sudah mempersilakan KPK untuk membentuk tim guna membantu Polri dalam mengusut kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.
"Misalnya kalau Mabes Polri punya keterbatasan untuk menganalis CCTV, kami (tim yang dibentuk) KPK kan punya kemampuan kloning CCTV dan IT. Pergerakan orang kami juga bisa diketahui," kata Laode di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/6).
Di samping itu, pembentukan tim khusus dari KPK bisa menjawab tuduhan miring dari berbagai kalangan terhadap Polri. Diketahui, belakangan spekulasi bahwa Polri melakukan pembiaran terhadap kasus Novel semakin berkembang.
"(Tim KPK) Belum dibentuk. Nanti akan dibicarakan secara internal (KPK) dulu," sambung Laode.
Mengenai pernyataan Novel yang mencurigai keterlibatan polisi dalam aksi penyerangan terhadap dirinya, Laode mengklaim itu hanyalah rumor. Pria kelahiran Muna, Sulawesi Tenggara ini menegaskan, Novel tidak menyebut nama polisi dalam kasus penyiraman air keras.
Laode juga mengklaim, Polri memaklumi rumor yang beredar. Dengan demikian, KPK tidak perlu memberikan klarifikasi kepada Polri.
"Itu enggak jadi masalah dan kami sudah bicarakan dengan Kapolri," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Listyo menekankan paling utama saat ini adalah mencegah agar ini tidak terulang lagi.
Baca SelengkapnyaMelalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan
Baca SelengkapnyaEks Kabareskim Polri ini berharap agar semuanya dapat berjalan dengan lancar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polri melihat sejauh ini keamanan dan ketertiban masyarakat kondusif lantaran kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat berjalan baik.
Baca SelengkapnyaDesakan tiga mantan pimpinan KPK itu disampaikan dengan menyurati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Kapolri Jenderal Sigit mengatakan sosok presiden selanjutnya mampu meneruskan estafet kepemimpinan ke depan.
Baca SelengkapnyaPenyebutan istilah KKB menjadi OPM memiliki dampak politis serta konsekuensi pada cara menyelesaikan.
Baca SelengkapnyaImbauan itu sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaRasa fanatik itu harus dicegah dengan edukasi, agar mencegah terjadinya konflik.
Baca Selengkapnya