Kapolda Papua minta eks karyawan Freeport yang demo tempuh jalur hukum
Merdeka.com - Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Polisi Boy Rafli Amar menyarankan ribuan eks atau bekas karyawan PT Freeport Indonesia dan perusahaan subkontraktornya yang selama ini menyatakan mogok kerja di Timika agar menempuh jalur hukum.
Boy mengatakan sekitar 8.100 eks karyawan Freeport dan perusahaan subkontraktornya masih memiliki anggapan bahwa mereka diberhentikan alias PHK secara sepihak oleh perusahaan.
"Mereka memiliki anggapan bahwa ada hak-hak mereka sebagai pekerja yang belum terpenuhi oleh perusahaan dalam konteks hubungan industrial. Kalau memang seperti itu, silakan tempuh jalur hukum, jangan tempuh jalur di luar hukum," kata Boy seperti dilansir dari Antara, Selasa (22/8).
Menurutnya, mekanisme penyelesaian masalah hubungan industrial melalui jalur hukum jauh lebih bermartabat daripada melakukan aksi-aksi kekerasan. Terlebih dalam aksi terakhir, mereka merusak dan membakar fasilitas serta kendaraan milik perusahaan, maupun milik karyawan yang sedang bekerja.
"Kami tidak akan membiarkan mereka melakukan tindakan-tindakan seperti itu lagi. Kalau masih ada niatan untuk kembali melakukan kegiatan pemblokiran jalan, penutupan dan pengrusakan fasilitas perusahaan, kepolisian dibantu oleh TNI akan berupaya maksimal untuk tidak memberikan kesempatan sedikit pun kepada mereka untuk melakukan tindakan-tindakan anarkis," tegas Boy.
Mantan Kadiv Humas Polri itu menegaskan, aksi anarkis yang dilakukan oleh ribuan bekas karyawan PT Freeport dan perusahaan subkontraktornya di Timika pada Sabtu (19/8) telah mencederai perasaan masyarakat Kota Timika yang merindukan kedamaian dan kerukunan.
Boy meminta dukungan dari segenap tokoh masyarakat, para kepala suku dan ketua paguyuban di Mimika agar dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat setempat.
"Kami sangat mengharapkan dukungan dari para tokoh dalam proses penegakan hukum yang kita laksanakan agar kita semua bisa mengeliminasi segala keinginan atau tindakan-tindakan yang melampaui batas," ujarnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.
Baca SelengkapnyaMenurutnya dugaan sementara, peristiwa penembakan itu berkaitan dengan Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaPenyidik Satreskrim Polres Nduga menyerahkan anggota KKB Papua, ED alias Altau kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Jayawijaya, Papua Pegunungan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebanyak 1.500 personel gabungan akan mengamankan kedatangan hingga prosesi pemakaman mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, Kamis (28/12).
Baca SelengkapnyaTingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal
Baca SelengkapnyaPlt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menggelar konsolidasi bersama kader dan Caleg di Nabire Papua.
Baca SelengkapnyaKondisi infrastruktur yang kurang memadai menjadi tantangan tersendiri dalam pendistribusian logistik Pemilu di Rohil.
Baca SelengkapnyaAKBP Henky meminta semua personel melaksanakan tugas sampai tahap pleno di PPK selesai. Termasuk mengawal setiap tahapan di Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaPenetapan penahanan terdakwa saat ini berada di bawah wewenang majelis hakim
Baca Selengkapnya