Kapolda Jabar: Penghina ibu negara tak suka dengan pemerintahan Jokowi
Merdeka.com - Aparat Satreskrim Polrestabes Bandung menangkap pelaku berinisial DI (21) yang diduga melakukan penghinaan terhadap Ibu negara, Iriana Jokowi. Motif penghinaan terhadap Iriana hanya karena ketidaksukaan terhadap pemerintahan Jokowi.
"Dia (DI) mengaku memosting dengan motivasi tidak suka dengan pemerintahan sekarang. Tapi masih didalami ketidaksukaannya itu," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto dalam jumpa pers di Mapolrestabes Bandung, Selasa (12/9).
Tersangka DI, pemilik akun @warga_biasa ditangkap di Kota Palembang pada Senin (11/9) malam. Penangkapan terhadap DI yang berstatus mahasiswa itu berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan tim siber.
Menurut Kapolda, penangkapan terhadap DI terendus jejaknya karena kerap chatting dengan seorang perempuan berinisial DW asal Bandung. DW yang sebelumnya diperiksa mengakui, mengenal akun @warga_biasa. Akhirnya jajaran kepolisian langsung melakukan pengejaran terhadap DW. Jejaknya berada di Kota Palembang.
"Bahwa yang membuat postingan tersebut adalah DI yang ada di Palembang," terangnya.
DI tiba di Mapolrestabes Bandung sore ini pukul 16.45 WIB. Menggunakan sebo atau penutup wajah, DI langsung diamankan petugas. Sejauh ini kepolisian belum menemukan adanya sindikat pelaku ujaran kebencian tersebut.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat Jokowi pidato, Iriana justru kedapatan meninggalkan lokasi.
Baca SelengkapnyaGibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen Prabowo saat dicopot dari jabatannya di tubuh militer kembali jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida dan Kakak Cak Imin Dipanggil Jokowi, Lobi PKB Gabung Koalisi Prabowo?
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca SelengkapnyaTanggal 20 Maret 1998, Prabowo diangkat jadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat dengan jabatan yang pernah disandang ayah mertuanya, Soeharto.
Baca Selengkapnya