![Kapal Berisi 16 Ton Beras Bulog untuk Warga Karam di Perairan Meranti](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/25/1716604070843-xqgvg.jpeg)
Kapal Berisi 16 Ton Beras Bulog untuk Warga Karam di Perairan Meranti
Peristiwa itu mengakibatkan sebagian dari 16 ton beras buloh terendam air.
Peristiwa itu mengakibatkan sebagian dari 16 ton beras buloh terendam air.
Kapal Motor Rahman yang mengangkut beras bulog bantuan untuk warga karam di Perairan Beting Beras, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Akibatnya, sebagian dari 16 ton beras buloh terendam air.
"Kapal KM Rahman bawa beras itu karam akibat gangguan keseimbangan, cuaca buruk yang disertai angin kencang dan gelombang tinggi," kata Kapolres Meranti AKBP Kurnia Setyawan kepada merdeka.com, Jumat (24/5).
Kurnia meyebutkan, awalnya kapal tersebut berangkat dari Desa Belitung, Kecamatan Merbau, menuju Desa Kuala Merbau, Kecamatan Pulau Merbau Tebing Tinggi Barat.
"Begitu tiba di Perairan Beting Beras, kapal mengalami gangguan keseimbangan akibat cuaca buruk yang disertai angin kencang dan gelombang tinggi," kata Kurnia.
Karena terhempas ombak, kapal tersebut langsung menjauh dari jalur pelayaran dan kandas di tumpukan pasir yang menjorok ke laut.
"Setelah mendapat laporan, kami langsung ke lokasi. Anggota Polair di lapangan mengevakuasi seluruh kru kapal dan membawanya ke pesisir daratan," ucap Kurnia.
Rencananya, kapal akan ditarik menggunakan kapal masyarakat. Sementara itu, muatan beras bulog yang terendam air laut sedang diangkat. Namun, kondisi beras tersebut sebagian sudah basah.
"Kapal masih berada di Perairan Beting Beras dan menunggu air pasang untuk ditarik," pungkas perwira menengah jebolan Akpol 2002 itu.
Bea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaKapal itu itu membawa 50 kota suara, 40 bilik suara, serta 1 kardus C hasil dari 10 TPS.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, kejadian itu dipicu dari proses perbaikan kapal yang berkaitan dengan pengerjaan pengelasan.
Baca SelengkapnyaAwak kapal diduga gagal melakukan semua tindakan pencegahan kebocoran minyak.
Baca SelengkapnyaKejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan calon penumpang Kapal Bukit Raya yang hendak pergi ke Jakarta
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca Selengkapnya