Jubir: Imunisasi Dasar Penting untuk Lindungi Risiko Komorbid Tinggi
Merdeka.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 sekaligus Duta Kebiasaan Baru dr Reisa Broto Asmoro mengatakan imunisasi dasar pada anak penting dilakukan untuk melindungi risiko komorbid tinggi.
Terlebih, imunisasi dasar anak dilakukan di masa wabah merebak, guna membangun imunitas lebih baik.
"Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) masih ada. Jadi kita harus membuat anak-anak kita kebal dengan penyakit yang sudah ada ini," ujar Reisa via daring yang diikuti dari Jakarta, Senin.
Reisa mengatakan imunisasi dasar lengkap penting, karena beberapa penyakit menular berbahaya seperti cacar air dan polio bisa ditekan. Imunisasi dasar lengkap merupakan kewajiban yang harus dipenuhi orang tua dan negara.
"Sedangkan pemberian vaksin COVID-19 merupakan perlindungan terkini sebagai ikhtiar untuk melindungi anak-anak," ujar Reisa.
Untuk mendukung pembelajaran tatap muka, Reisa menyarankan agar juga memastikan anak-anaknya belajar mengenai protokol kesehatan.
"Target jelasnya adalah anak-anak bisa bersekolah seperti dulu. Makanya anak-anak, gurunya, orang tuanya, masyarakat dan Pemerintah Daerah harus menjamin sekolah yang aman dari COVID-19," ujar dia.
Pemerintah menjalankan vaksinasi COVID-19 massal untuk kelompok anak berusia 6-11 tahun, setelah sebelumnya dilakukan pada kelompok usia 12 tahun ke atas. Vaksin COVID-19 yang digunakan adalah CoronaVax yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat oleh Badan POM dan telah diteliti pada usia anak di negara produsen vaksin di China.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polio bisa menginfeksi anak lewat berbagai cara. Dengan mengetahui cara penularan polio ini, orang tua bisa mewaspadai apa saja yang berisiko untuk anaknya.
Baca SelengkapnyaDengan upaya pencegahan, diharapkan dapat mengurangi kasus polio dan melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan ini.
Baca SelengkapnyaPolio pada anak adalah masalah kesehatan yang serius yang harus diwaspadai oleh setiap orang tua. Penyakit ini menyerang saraf pusat dan menyebabkan lumpuh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaDi musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya