Jokowi Sudah Panggil Kapolri, Kasus Novel Baswedan Tak Lama Lagi Terungkap
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memanggil Kapolri Jenderal Idham Azis ke Istana Negara. Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen M Iqbal mengatakan, Jokowi menanyakan perkembangan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan yang belum terungkap.
"Prinsipnya adalah bapak Presiden menanyakan tentang perkembangan penanganan kasus yang menimpa saudara NB, terus prinsipnya adalah Pak Kapolri kan sudah menunjuk kabareskrim dan kabareskrim InsyaAllah minggu akan dilantik," kata Iqbal di Istana, Senin (9/11).
Iqbal berjanji, mulai detik ini dan ke depan, tim teknis terus bekerja maksimal untuk mengungkap kasus. Pihaknya sudah mendapat petunjuk signifikan. Dirinya enggan membuka alat bukti petunjuk ke publik karena bisa mengganggu pengungkapan kasus.
"Namun sore ini saya sampaikan. Ini masalah waktu, dan waktu ini tidak akan berapa lama lagi, kami sangat optimistis untuk segera menyelesaikan kasus ini. Tidak berapa lama lagi," ucapnya.
Iqbal menambahkan, pihaknya selalu menyandingkan berbagai macam motif di kasus penyiraman Novel untuk memperjelas alat bukti dan petunjuk yang sudah didapat polisi.
Iqbal menuturkan, penyidik sudah memeriksa 37 saksi, 114 toko kimia dan 38 titik CCTV. Bahkan, kata dia, CCTV itu sudah diperiksa di laboratorium forensik kepolisian di Mabes Polri maupun di Australia.
"Itu adalah salah satu bukti kita sangat serius. Sabar saja, tidak akan berapa lama lagi, tim teknis akan segera mengungkap kasus ini. Kita sudah menemukan alat bukti dan petunjuk yang sangat signifikan," tegas dia.
Lebih lanjut, kata Iqbal, kepala negara tidak memberi batas waktu kepada Kapolri untuk mengungkap kasus Novel. Presiden hanya minta Idham segera mengungkap.
"(Pesan Presiden kepada Kapolri) Pak Kapolri segera ungkap kasus ini," tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPresiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaLangkah Gibran maju di Pilpres 2024 membuat sejumlah pihak meradang dan mendorong pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaJokowi Makan Bareng Zulhas, PAN: Presiden Pesan Pemilu Jurdil, Aman, dan Damai
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya