Jokowi sayangkan hutan di Indonesia luas tapi warga di sekitarnya miskin
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka acara Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan Pameran Usaha Kehutanan yang digelar di Hutan Pinus Mangunan, Imogiri, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Jumat (28/9). Didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya dan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, Jokowi membuka acara dengan memukul kentongan.
Sebelumnya, Jokowi sempat menyambangi stand Pameran Usaha Kehutanan yang berisi berbagai hasil hutan di Indonesia. Berbagai produk hutan dan hasil budidayanya ditampilkan di stand-stand tersebut.
Dalam sambutannya, Jokowi menerangkan pentingnya fungsi hutan. Menurut Jokowi, hutan merupakan sumber kehidupan dan juga paru-paru dunia. Selain itu, kata Jokowi, hutan memiliki peran untuk mengurangi emisi.
Jokowi sempat pula menceritakan pengalamannya bertemu dengan berbagai kepala negara dari wilayah Skandinavia. Jokowi menuturkan jika di negara seperti Norwegia, Finlandia dan Denmark, pengelolaan hutan dilakukan dengan baik. Baiknya pengelolaan hutan ini pun kemudian membawa imbas pada kesejahteraan masyarakatnya.
"Saya pernah bertemu beberapa kepala negara di Skandinavia. Mereka cerita kehidupan mereka. Misalnya kehidupan sehari-sehari dan perputaran ekonominya. Contoh Norwe, Finland, Denmark banyak yang hidup dari sektor industri kehutanan. Di mana hutan dikelola dengan baik dan masyarakatnya bisa makmur," ujar Jokowi.
Jokowi menerangkan kondisi di negara-negara Skandinavia ini berbanding terbalik dengan kondisi di Indonesia. Di mana Indonesia berada di peringkat ke 9 sebagai negara memiliki hutan luas. Namun disayangkan, masyarakat yang tinggal di sekitar hutan justru miskin.
"Indonesia gede sekali hutannya. Ini fakta yang ada. Kita harus perbaiki dan benahi pengelolaan hutan di Indonesia. Di negara kita, yang hidup di sekitaran hutan maupun kawasan hutan justru masyarakatnya miskin," urai Jokowi.
Jokowi menambahkan jika empat tahun yang lalu dirinya memberikan perintah kepada Menteri LHK. Perintah itu adalah untuk membangun kelompok usaha di tepi maupun pinggiran hutan di Indonesia. Perintah itupun kemudian dijalankan oleh Kementerian LHK dan hasilnya mulai tampak saat ini.
"Saya melihat sudah mulai kelihatan (pembangunan kelompok usaha). Jangan berhenti. Saya akan ikuti terus ini," tutup Jokowi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan Indonesia merupakan negara besar dan beragam yang memiliki 714 suku
Baca Selengkapnya"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaUntuk menjadi negara maju tak cuma mengedepankan kecerdasan sumber daya manusianya saja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia negara besar dengan total 17.000 pulau dengan keberagaman budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaJokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan polusi udara di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaJokowi menyimpulkan lambatnya penerbitan sertifikat tanah jadi penyebab banyaknya kasus sengketa tanah.
Baca Selengkapnya