Jokowi Ingin NU Punya Aplikasi Digital Mengaji dan Jual Beli
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendorong Nahdlatul Ulama (NU) melakukan sebuah inovasi di tengah perubahan dunia. Jokowi ingin, NU memiliki platform yang dapat memfasilitasi para santri mengaji atau menimba ilmu dari para kiai besar hingga teknologi dengan mudah dan terjangkau.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam acara Pengukuhan Pengurus Besar dan Harlah ke-96 Nahdlatul Ulama di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (31/1). Dalam kesempatan ini, hadir pula Wapres Ma'ruf Amin hingga Wapres ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla.
"Saya membayangkan ini dalam waktu segera, NU mempunyai platform edutech. Yang juga mempunyai platform learning management system yang handal, yang memfasilitasi jutaan santri untuk mengaji dari semua kiai-kiai besar, ilmuwan, teknologi dan entrepreneur, dimanapun dan kapanpun secara mudah dan murah," jelas Jokowi disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (31/1).
Dia juga membayangkan, NU memiliki database jemaah yang lengkap dan canggih dengan bantuan teknologi digital dalam beberapa waktu ke depan. Misalnya, dengan memakai blokchain, artificial intelligence, maupun mesin learning.
"Sangat memungkinkan karena NU memiliki SDM-SDM (sumber daya manusia) yang sangat baik dan mengerti mengenai ini," ujarnya.
Aplikasi Jualan
Selain itu, Jokowi membayangkan, NU mempunyai marketplace yang andal. Nantinya, marketplace ini dapat dijadikan sebagai tempat produsen dan konsumen NU bertransaksi secara praktis.
"Dan memasukkan produk-produk unggulan warga NU dalam rantai pasok global, ini juga sangat memungkinkan," kata Jokowi.
Menurut dia, situasi dunia saat ini penuh dengan perubahan dan disrupsi serta diwarnai ilmu pengetahuan teknologi. Kondisi ini menuntut cara-cara kerja baru yang kreatif dan inovatif.
"Perubahan yang cepat akibat revolusi industri dan juga pandemi menuntut cara-cara baru yang inovatif. Modernisasi digitalisasi otomasi, tak mungkin lagi bisa dihindari," tutur Jokowi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertimbangan penerbitan perpres itu untuk mendorong terwujudnya pelayanan publik berkualitas dan terpercaya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar aplikasi kementerian/lembaga disederhanakan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan hakim agar peka terhadap rasa keadilan masyarakat dan mengikuti perkembangan teknologi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden pun mengaku prihatin bahwa Indonesia saat ini masih menjadi pengguna dari sektor perangkat teknologi dan informasi, belum bisa menjadi pemain pasar.
Baca SelengkapnyaKepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak, Nasdem: Penyelenggara Negara Itu Harus Netral
Baca SelengkapnyaNetralitas di Pemilu 2024 tujuannya untuk menjaga kedaulatan rakyat.
Baca SelengkapnyaSetidaknya, ada beberapa langkah penting yang menjadi panduan transformasi digital layanan pemerintah.
Baca SelengkapnyaPusat pengujian ini dibangun senilai hampir Rp 1 Triliun.
Baca Selengkapnya