JK: Kalau bantuan Australia bukan kemanusiaan, kita kembalikan saja
Merdeka.com - Perdana Menteri Australia, Tony Abbott melakukan berbagai cara guna menghentikan eksekusi mati 2 warganya oleh otoritas Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan Abbott adalah mengungkit bantuan Australia kepada Indonesia saat Aceh terkena tsunami tahun 2004.
Pernyataan Abbott tersebut menyinggung masyarakat Aceh, bahkan warga Australia turut memprotes Abbott terkait kata-katanya itu.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, sudah terjalin komunikasi antara dirinya dengan Abbott. Dalam komunikasi tersebut, JK tegaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak segan mengembalikan semua bantuan Australia untuk Indonesia saat tsunami terjadi.
"Saya sudah jelaskan bahwa kami pahami waktu tsunami itu ada bantuan kemanusiaan dari 56 negara. Termasuk di dalamnya Australia. 56 Negara yang datang, Australia hanya bagian dari 56 itu. Kalau begitu tidak dianggap kemanusiaan, kita kembalikan saja," ungkap JK.
JK memaparkan bahwa dalam komunikasi tersebut, Abbott menyadari kekeliruannya. Komunikasi pun dilanjutkan melalui Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop.
"Dia menjelaskan dan menyadari bahwa itu suatu kekeliruan. Menlunya juga telepon saya," tutup JK.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca SelengkapnyaJokowi mendorong penguatan kerja sama ekonomi dengan memperkuat integrasi ekonomi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi pun menekankan, pentingnya kerja sama di sektor jasa keuangan dan mengumumkan rencana pembukaan kantor perwakilan BNI di Sydney.
Baca SelengkapnyaJokowi hari ini masih berada di Australia dan telah mengikuti Khusus ASEAN-Australia di Melbourne.
Baca SelengkapnyaNantinya masing-masing keluarga mendapat 10 kg beras per bulan.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan bantuan pangan dilanjutkan apabila anggaran tercukupi.
Baca SelengkapnyaJokowi menyerahkan bantuan pangan cadangan pangan pemerintah (CBP) kepada sejumlah penerima manfaat.
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku tak bisa membayangkan ajang balap FI air tersebut bisa digelar di kampung halamannya di tanah Batak, Danau Toba.
Baca Selengkapnya