Jika Masyarakat Disiplin, Tak Sulit Putus Rantai Penularan Covid-19
Merdeka.com - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan bahwa sesungguhnya tidak sulit memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. Asalkan ada kesadaran masyarakat untuk mau berdisiplin dan membatasi mobilitas.
"Kita harus paham bahwa virus corona ini sangat berbahaya. Tapi sebetulnya untuk mengatasinya dan memutus rantai juga tidak sulit asal diri kita punya kesadaran untuk sementara ini tidak punya mobilitas yang tinggi kalau tidak penting," kata dia, dalam diskusi SmartFM bertajuk 'Kerja Efektif Menghadapi Corona', Sabtu (28/3).
Hal berikut yang harus dilakukan yakni bersedia dan setia melakukan isolasi mandiri. Minimal selama 14 hari di rumah masing-masing.
"Juga yang penting bersedia tinggal di rumah 14 hari. Dimana kalau merasa kondisinya kurang baik melakukan pemeriksaan di RS untuk mencapai keyakinan dia tetap positif atau negatif. Kalau itu bisa dilakukan sebetulnya masalahnya selesai," tegas dia.
Karena itu, amat penting bagi masyarakat tidak melakukan mobilitas dengan intensitas yang tinggi. "Jadi kalau saya punya pendapat bagaimana masyarakat tidak lakukan mobilitas tinggi. Lebih baik berada di tempat di mana dia berada, disiplinkan diri untuk tinggal di rumah. Karena tidak akan bawa konsekuensi penularan virus," jelasnya.
"Jadi semua bukan masalah pulang boleh (atau) tidak, tapi bagaimana mereka berada di tempat masing-masing, coba tinggal sementara 2 minggu sambil memeriksakan kalau merasa ada yang kesehatannya menurun," tegasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya
Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca Selengkapnya