Hot Issue

Jeritan Prajurit Pangkat Terendah Sadar Diperalat Jenderal

Minggu, 29 Januari 2023 08:02 Reporter : Henny Rachma Sari
Jeritan Prajurit Pangkat Terendah Sadar Diperalat Jenderal Sidang pleidoi Bharada Richard Eliezer. ©Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Richard Eliezer berontak. Tak menyangka diperalat seorang jenderal bintang dua. Imbasnya, hidup berantakan, pernikahan tertunda hingga ayahanda kehilangan pekerjaan.

Jeritan itu Richard Eliezer tumpahkan dalam nota pembelaan atau pleidoi berjudul 'Apa Harga Kejujuran Harus Dibayar 12 Tahun Penjara'.

Dalam pleidoi pribadi, Richard Eliezer atau akrab disapa Bharada E menjerit. Jeritannya seakan meninggi saat menyinggung telah diperalat oleh Jenderal Bintang Dua siapa lagi kalau bukan mantan bosnya, Ferdy Sambo.

Bharada E menceritakan awal mula pindah tugas menjadi driver atau sopir Ferdy Sambo yang saat itu menjabat Kadiv Propam Polri.

"Bulan September 2021 saya dipercaya menjadi pelatih vertical rescue satuan pelopor untuk melatih anggota untuk kesiapan menjadi tim SAR jika diperlukan," ungkap Bharada E saat membacakan pleidoi di PN Jakarta Selatan, Rabu (25/1).

Bulan berganti. November 2021 tepatnya tanggal 30 November, Bharada E dipanggil ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

Bak mendapat durian runtuh. Bharada E merasa suka cita saat terpilih menjadi sopir Ferdy Sambo. Seorang Kadiv Propam Polri Jenderal Bintang Dua.

Namun, suka cita itu tak berlangsung lama. Sudah jatuh tertimpa tangga. Ia diperintahkan menembak seniornya di Korps Brimob dan sekarang malah jadi pesakitan di kursi terdakwa.

"Saya tidak pernah menduga apalagi mengharapkan peristiwa yang sekarang menimpa diri saya. Di masa awal-awal pengabdian atas kecintaan saya terhadap negara dan kesetiaan kepada Polri khususnya Korps Brimob, saya dipilih menjadi ajudan yang dimana tugas saya menjaga dan mengawal atasan," curhatnya.

"Di usia saya ini, tidak terpikirkan ternyata oleh atasan saya dimana saya bekerja memberikan pengabdian kepada seorang jenderal berpangkat bintang dua yang sangat saya percaya dan hormati. Dimana saya yang hanya seorang prajurit rendah berpangkat Bharada yang harus mematuhi perkataan dan perintahnya ternyata saya diperalat," sesalnya.

Sudah diperalat. Bharada E juga merasa disia-siakan, bahkan kejujurannya tak dihargai.

"Saya dibohongi dan disia-siakan bahkan kejujuran yang saya sampaikan tidak dihargai, malahan saya dimusuhi," curhat Bharada Richard Eliezer.

2 dari 2 halaman

Rapuhnya Bharada E ia ungkapkan dalam pleidoi.

"Begitu hancurnya perasaan saya dan goyahnya mental saya. Saya sangat tidak menyangka akan mengalami peristiwa menyakitkan seperti ini dalam hidup saya. Namun, saya berusaha tegar," ucapnya menguatkan diri.

Bak Langit dan Bumi

Dalam persidangan sebelumnya, Bharada E menegaskan alasannya tidak menolak perintah Ferdy Sambo. Kepangkatan yang menjadi alasannya.

"Saya merasa takut sama FS (Ferdy Sambo)," kata Bharada E saat persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/11).

Ia tak bisa menolak perintah Sambo dan hanya menurutinya setelah polisi jenderal bintang dua tersebut menyuruh menembak Brigadir J.

"Karena saya takut. Ini jenderal bintang dua, menjabat sebagai Kadiv Propam dan posisi saya, pangkat saya Bharada, pangkat terendah," kata dia.

"Dari kepangkatan itu saja kita bisa lihat bagaikan langit dan bumi," ujar Bharada E.

Baca juga:
Masa Penahanan Ferdy Sambo Cs Diperpanjang Selama 30 Hari
Hal Memberatkan Hendra Kurniawan hingga Dituntut Jaksa 3 Tahun Bui
Kasus Obstruction of Justice Brigadir J, JPU Tuntut Agus Nurpatria 3 Tahun Bui
Pertimbangan JPU Tuntut Irfan Widyanto 1 Tahun Bui: Lulusan Akpol Terbaik Tahun 2010
Jaksa Bacakan Replik: Penasihat Hukum Ferdy Sambo Gagal Fokus

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini