Jemput Bola ke Sekolah, Disdukcapil Banyuwangi Rekam KTP Elektronik Pemilih Baru
Merdeka.com - Para pemilih usia baru untuk Pemilu 2024 di Banyuwangi kini tengah gencar ditargetkan punya KTP elektronik (e-KTP).
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Banyuwangi gencar datang ke sekolah-sekolah untuk mencapai target tersebut.
Pelajar tingkat SMA menjadi salah satu kelompok pemilih baru. Terbukti, ratusan pelajar di tiap SMA di Banyuwangi merupakan warga berusia 17 tahun.
Kepala Disdukcapil Kabupaten Banyuwangi Djuang Pribadi mengatakan, kedatangan tim ke sekolah-sekolah untuk mempermudah para pelajar mendapat e-KTP.
Dengan memilik kartu kependudukan itu, mereka akan bisa menyalurkan hak suaranya pada Pemilu serentak 2024.
"Karena salah satu syarat untuk menjadi pemilih adalah memiliki kartu identitas," kata Djuang, Senin (6/2
).
Dalam tiap kunjungan ke SMA, tim Disdukcapil merekam data para pelajar yang berusia 17 tahun dan yang mendekati usia itu. Data soal pelajar itu didapat dengan koordinasi lewat sekolah.
Para pelajar yang usianya sudah 17 tahun bisa langsung memiliki e-KTP. Sementara mereka usianya belum genap 17 tahun penyerahan e-KTP akan ditunda.
"Ditunda sampai pelajar tersebut genap berusia 17 tahun, baru kami berikan kartu identitasnya," sambungnya.
Djuang mengatakan, ada ratusan siswa di tiap sekolah yang direkam datanya setiap kunjungan Disdukcapil.
"Rata-rata 200 sampai 250 siswa yang melakukan perekaman di satu sekolah," kata Djuang.
Dalam sepekan terakhir, Disdukcapil Banyuwangi telah mengunjungi beberapa SMA. Sebut saja di antaranya SMAN 1 Giri, SMAN 1 Glagah, dan SMK 17 Agustus Tegaldlimo.
Langkah jemput bola itu akan berlangsung hingga menjelang Pemilu mendatang. Agar sasaran dapat lebih luas, pihak kecamatan bakal dilibatkan.
Program-program yang sebelumnya telah berjalan juga dimaksimalkan. Misalnya program Pelangi Go To School dan Pelangi Go To Mall.
Tak hanya yang berada di pusat wilayah, SMA-SMA di daerah pelosok desa juga disasar. Caranya, melalui program camping pelayanan masyarakat kebun dan program bupati ngantor di desa.
"Memang tidak hanya sekolah. Kami juga menjemput bola bagi warga lainnya. Dengan satu kendaraan mobil keliling, kami bisa melayani lebih dari seribu dokumen kependudukan dalam sehari," tuturnya.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian ATR/BPN terus meningkatkan layanan pertanahan secara elektronik.
Baca SelengkapnyaKomisi Perlindungan Anak Indonesia bersama P2TP2A mendatangi Binus School Serpong pasca-perundungan yang melibatkan siswa di sekolah itu.
Baca SelengkapnyaPiala Adipura terakhir diraih Banyuwangi pada tahun 2017.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anak putus sekolah di Banyuwangi hanya 2,08 persen dan menjadi salah satu terendah di Jatim.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaSetelah selesai di tingkat kecamatan, nantikan akan dilanjutkan penghitungan di tingkat kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan, setiap sekolah telah memandatkan agar memiliki gugus depan pramuka.
Baca SelengkapnyaAlokasi anggaran tersebut menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk mengoptimalkan layanan ke masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenghargaan ini menjadi wujud pengakuan dan penghargaan atas pencapaian yang telah berhasil dilakukan oleh desa.
Baca Selengkapnya