Jelang Ramadan, Stok Pangan di Garut Aman namun Transaksi Berkurang
Merdeka.com - Kebutuhan pokok di Kabupaten Garut, Jawa Barat dipastikan aman dalam menghadapi Ramadan. Walau begitu, ternyata transaksinya diketahui mengalami pengurangan selama beberapa hari ke belakang karena persoalan cuaca.
"Kami sudah melakukan evaluasi dan monitoring bersama 20 UPT (Unit Pelaksana Teknis) di Kabupaten Garut, ada 15 pasar milik kami yg menjadi rujukan. Yang pertama bahwa dari hasil survei bahan pokok masih ada di tiap pasar, malah ada beberapa pasar transaksinya berkurang dikarenakan hujan," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pasar dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindagpas-ESDM) Garut Nia Gania Karyana, Senin (20/3).
Selain itu, dijelaskan Nia, hasil evaluasi juga diketahui terjadi fluktuasi harga di bahan pangan jenis beras. Kisaran harga beras di Garut bisa mencapai Rp14 ribu per kilogram.
"Untuk beras kita sedang melakukan usulan ke Bulog (Badan Urusan Logistik) agar melakukan operasi pasar," jelasnya.
Tingginya harga beras di pasaran, menurutnya terjadi karena faktor distribusi dan anomali cuaca yang terjadi. Dengan kondisi itu harga beras premium meningkat dari Rp12,5 ribu per kilogram menjadi Rp14 ribu.
Kenaikan harga beras, menurutnya terjadi di seluruh wilayah Indonesia dan setidaknya sudah berlangsung selama dua bulan. Oleh karena itu yang dilakukan adalah permintaan agar Bulog menyuplai lebih banyak beras.
"(Stok beras di Bulog Garut) kemaren di cek yang disini itu ada sampai 40 ton, kemudian ada lagi beras cadangan milik pemerintah masih ada, itu diberikan oleh pak Bupati tidak boleh dijual. Jika ada kelangkaan, biasanya Kepala DKP (Dinas Ketahanan Pangan) langsung bekerja (menyalurkan beras cadangan pemerintah)," ucapnya.
Selain beras, bahan pokok di pasaran yang saat ini mengalami kenaikan juga adalah cabai rawit dan bawang merah.
"Saya sudah koordinasikan kepada Pak Beni (Kepala Dinas Pertanian Garut), insyaallah akan ada panen di bulan ini. Dan kalau kemarin mahal memang faktor budidaya," ucapnya.
Nia juga mengungkapkan bahwa ada beberapa bahan pokok yang suplainya harus dijaga, salah satunya telur ayam. Langkah yang dilakukan adalah dengan berkoordinasi dengan 98 distributor telur ayam di Garut dan 12 gudang yang dijadikan tolak ukur ketersediaan pangan.
"Mudah-mudahan, kemarin Pak Presiden sudah menyampaikan bahwa ketersediaan pangan di Indonesia terjaga, kemudian ditindak lanjuti oleh Pak Zulkifli (Menteri Perdagangan) bahwa setiap kabupaten kota harus menjaga suplai dan mohon dukungan juga dari Bulog seandainya terjadi kelangkaan beberapa bahan pokok," harapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaKakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaSatuan Tugas (Satgas) Pangan Polri memastikan, bahan pokok penting tersedia selama bulan suci Ramadan. Harganya juga dipastikan akan stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaSepekan jelang bulan suci Ramadan 2024, sejumlah harga pangan mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaDi Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.
Baca SelengkapnyaSejumlah komoditas pangan rata-rata mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaKepala Bapanas menyebut harga beras saat Ramadan akan turun.
Baca SelengkapnyaGibran bertolak ke Kalimantan Timur untuk kampanye
Baca Selengkapnya