Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jasa Bung Karno, Pahlawan Islam Lawan Penjajahan Hingga Temukan Makam Imam Bukhari

Jasa Bung Karno, Pahlawan Islam Lawan Penjajahan Hingga Temukan Makam Imam Bukhari Makam Imam Bukhari. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia Zuhairi Misrawi menyampaikan keprihatinan atas sejumlah peristiwa yang terjadi belakangan ini seperti pembakaran bendera PDIP dan pembahasan RUU HIP yang kemudian ada upaya mengaitkan PDIP dan Bung Karno dengan komunisme, bahkan anti Islam.

Padahal, Bung Karno sebagai proklamator bangsa tak bisa dilepaskan dari dunia umat Islam. Sebagai pemimpin di negara muslim terbesar dunia, peran Bung Karno itu tercatat dan diakui oleh sejarah dunia.

Dia menjelaskan peran penting Bung Karno dalam peradaban Islam. Salah satunya, dipaparkan Zuhairi, gelar pahlawan Islam tahun 1965 karena semangat Bung Karno melawan penjajahan.

"Bung Karno mendapatkan gelar Pahlawan Islam dan kemerdekaan dari para pemimpin negara-negara Islam Asia-Afrika pada tahun 1965 karena berjasa besar bagi gerakan melawan penjajahan. Bung Karno telah menjadi inspirasi bagi dunia Islam untuk meraih kemerdekaan, sehingga namanya sangat harum di seantero dunia Islam, khususnya di Timur-Tengah," kata Zuhairi, Sabtu (27/6).

Temukan Makam Imam Bukhari

Pria yang akrab disapa Gus Mis itu melanjutkan, Bung Karno juga tercatat dalam sejarah telah berhasil meyakinkan Pemimpin Uni Soviet, Nikita Khrushchev agar menemukan makam Imam Bukhari yang hari ini menjadi rujukan umat islam untuk mempelajari hadist Nabi Muhammad SAW.

"Membangunnya kembali semegah mungkin karena jasa Imam Bukhari bagi umat Islam sangat besar dalam melestarikan khazanah hadis Nabi Muhammad SAW. Nama Bung Karno dicatat dengan tinta emas karena umat Islam akhirnya bisa berziarah ke Imam Bukhari di Samarkand, Uzbekistan," sebut Gus Mis.

Peran Bung Karno lainnya, di Mesir, pada tahun 1960, Bung Karno mendapatkan gelar doktor honoris causa dari Universitas al-Azhar Mesir dalam bidang filsafat Islam pada Fakultas Ushuluddin.

Saat itu, di depan Presiden Gamal Abdul Nasser dan para ulama al-Azhar, Bung Karno berpidato tentang Pancasila sebagai falsafah dan dasar negara yang mampu mempersatukan seluruh elemen bangsa.

"Sosok Bung Karno sangat harum di al-Azhar, karena berhasil meyakinkan Presiden Gamal Abdul Nasser agar tidak menutup al-Azhar, karena al-Azhar menjadi benteng moderasi Islam yang harus terus dilestarikan," tutur Gus Mis yang merupakan alumnus Universitas al-Azhar, Mesir.

Masih di Mesir, karena begitu melekatnya jasa Bung Karno, kini nama Bung Karno bakan diabadikan menjadi sebuah nama jalan di Mesir.

Atas beberapa catatan sejarah itu, Gus Mis menilai sangat menyedihkan jika belakangan ini ada yang ingin melupakan jasa Bung Karno terhadap umat Islam dan dunia Islam.

"Lebih-lebih Bung Karno telah berhasil meyakinkan dunia Islam, bahwa Pancasila telah terbukti berhasil mempersatukan seluruh elemen bangsa di negeri ini," ujarnya.

Lebih lanjut, Gus Mis berpesan bahwa semua anak bangsa harus waspada terhadap pihak-pihak yang ingin memecah belah negeri ini. Dia menegaskan, Bangsa Indonesia perlu belajar dari konflik yang terjadi di Yaman, Suriah, Libya, Sudan, Mesir, dan negara Timur Tengah lainnya.

"Kita harus yakin, bahwa mereka yang benar-benar mengamalkan Pancasila pada hakikatnya mendorong pada perdamaian dan persatuan. Sebaliknya, mereka yang suka menebarkan fitnah, provokasi, dan ancaman sesungguhnya sangat jauh dari nilai-nilai luhur Pancasila," tandas Gus Mis.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP Ungkap Akar Rumput Kubu 01 dan 03 Suarakan untuk Bergabung: Demokrasi Harus Diselamatkan
PDIP Ungkap Akar Rumput Kubu 01 dan 03 Suarakan untuk Bergabung: Demokrasi Harus Diselamatkan

PDIP tidak menutup kemungkinan terjadinya koalisi antara kubu Ganjar dan Anies di putaran kedua Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.

Baca Selengkapnya
Menistakan Agama dan Hina Ulama, Pria Asal Gowa Ditangkap
Menistakan Agama dan Hina Ulama, Pria Asal Gowa Ditangkap

Z merupakan pimpinan kelompok yang menamakan Taklim Makrifat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Politikus PDIP Kritik Kenaikan Pangkat Kehormatan Prabowo: Seperti di Era Orde Baru
Politikus PDIP Kritik Kenaikan Pangkat Kehormatan Prabowo: Seperti di Era Orde Baru

TB Hasanuddin menegaskan, dalam militer saat ini tidak ada istilah pangkat kehormatan lagi.

Baca Selengkapnya
Hasto Kritik Jokowi, dari Karir Keluarga hingga Pembagian Bansos
Hasto Kritik Jokowi, dari Karir Keluarga hingga Pembagian Bansos

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto melontarkan kritik keras kepada Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kepala BPIP Ajak Mahasiswa Jadi Pelopor Penjaga Demokrasi di Pemilu 2024
Kepala BPIP Ajak Mahasiswa Jadi Pelopor Penjaga Demokrasi di Pemilu 2024

Menurutnya mahasiswa memiliki peran penting terutama sebagai penguat moral juga sebagai penjaga nilai.

Baca Selengkapnya
Mundur dari Ketua KPK, Firli Bahuri Minta Maaf: Izinkan Kami Jalani Hidup sebagai Rakyat Jelata
Mundur dari Ketua KPK, Firli Bahuri Minta Maaf: Izinkan Kami Jalani Hidup sebagai Rakyat Jelata

Komjen Pol (Purn) Firli Bahuri menyatakan mundur dari jabatan Ketua KPK.

Baca Selengkapnya
Arahan Kepala BPIP ke Jajaran untuk Jaga Suasana Damai dan Kondusifitas Pemilu 2024
Arahan Kepala BPIP ke Jajaran untuk Jaga Suasana Damai dan Kondusifitas Pemilu 2024

Kepala BPIP Yudian Wahyudi berharap pihaknya bisa ikut menjaga suasana damai dan kondusifitas Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Teguhkan Keragaman, Upacara HUT Banyuwangi Diwarnai Busana Khas Suku Nusantara
Teguhkan Keragaman, Upacara HUT Banyuwangi Diwarnai Busana Khas Suku Nusantara

Bupati Ipuk dalam upacara tersebut mengenakan busana adat suku Bugis.

Baca Selengkapnya