Jalur Puncak II Masih jadi Pilihan Pengendara Hindari Macet Total di Jalur Puncak
Merdeka.com - Jalur Puncak II yang membentang di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, tetap menjadi solusi bagi pengendara yang terjebak macet total di jalur Puncak, meski sebagian besar landasan jalan alternatif itu, dalam kondisi rusak berat.
Hingga Senin (28/2) siang, ratusan kendaraan roda dua dan empat dengan tujuan Bogor dan seterusnya memilih untuk melintas di Jalur Puncak II, sebagai upaya menghindari macet total hingga belasan jam di jalur Puncak yang sejak dua hari dipadati kendaraan pendatang.
Bahkan pada Minggu (27/2), ribuan pengendara memilih untuk melintas di jalur Puncak II, agar tidak terjebak antrian panjang hingga berjam-jam di jalur utama, meski landasan jalan sebagian besar rusak dan licin karena tertimbun tanah tebing yang banyak terdapat di sepanjang jalan tersebut.
Meski jalan rusak, pengendara hanya membutuhkan waktu tiga sampai empat jam untuk sampai ke wilayah Bogor. Lebih cepat dibandingkan terjebak di jalur Puncak, sehingga petugas mengarahkan pengendara untuk memilih jalur alternatif Puncak II, meski jalan masih rusak.
"Untuk hari Minggu pagi hingga malam, kendaraan yang melintas di jalur Puncak II didominasi dari luar kota dengan tujuan Bogor. Untuk hari ini, hitungan ratusan kendaraan masih melintas, guna menghindari macet di jalur Puncak yang masih terjadi," kata tokoh pemuda Batulawang, Rendi, saat dihubungi Senin (28/2), seperti dilansir Antara.
Jalan Masih Rusak
Dia menjelaskan, meski sebagian besar landasan jalan masih dalam kondisi rusak, namun jalur Puncak II, tetap menjadi solusi dari macet total Puncak. Sehingga pihaknya berharap perbaikan jalan segera dilakukan pemerintah kabupaten, baik Cianjur maupun Bogor.
"Jalur alternatif masih tetap digunakan meski jalur utama Puncak macet total karena ada solusi Puncak II. Harapan kami jalan alternatif ini, segera dibangun karena menjadi solusi utama bagi pendatang dan warga dalam aktivitas perekonomian," kata dia.
Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan pihaknya juga berharap pemerintah pusat segera mengabulkan pembangunan jalur Puncak II karena tahun sebelumnya, pemkab sudah menganggarkan dana Rp6 miliar untuk pembangunan jalan tembus Puncak II menuju jalur utama yang akan dibangun pemerintah pusat.
"Kita berharap segera terwujud pembangunan Puncak II dari anggaran pemerintahan pusat karena mengandalkan anggaran dari pemerintah daerah sangat minim. Jalur Puncak II merupakan solusi satu-satunya, mengatasi macet total di jalur Puncak," kata Herman.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mulai pukul 18.00 sampai 06.00 WIB dan arus kendaraan akan dialihkan ke jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi.
Baca SelengkapnyaKendaraan yang telah melintas di jalur Puncak, data Kamis (9/5) kemarin menunjukan angka 16.000 kendaraan.
Baca SelengkapnyaPengendara diminta cari jalan alternatif lain guna menghindari potensi kemacetan saat putusan sengketa Pilpres 2024 di MK.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penerapan one way begitu lama karena jumlah kendaraan menuju Jakarta ditaksir mencapai 50 ribu unit.
Baca SelengkapnyaDalam perjalanan pengantaran surat suara pemilu itu, para anggota kepolisian Puncak Jaya Papua tiba-tiba mendapati momen tak terduga.
Baca SelengkapnyaBegini cara unik jenderal polisi orang nomor dua di Polda Sumut berangkat kerja ke kantor. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaSalah satunya, menghidupkan kembali atau reaktivasi jalur kereta di Sumbar
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi Pukul 07.57 WIB, saat melintas dari arah Utara, beberapa ratus meter dekat Stasiun Tanggullangin
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang akan melintas di sekitar Monas untuk mencari jalan alternatif lainnya karena akan ada aksi penyampaian pendapat di Patung Kuda.
Baca Selengkapnya