Jalan mundur si korban lumpur
Merdeka.com - Semua masih teringat saat Hari Suwandi memulai perjuangannya dari Porong menuju Jakarta. Simpati dan doa dari masyarakat karena berharap agar Hari bisa berhasil mengadukan nasibnya di Ibu Kota.
Berbekal seadanya, tepatnya 14 Juni 2012, Suwandi mengawali perjalanan dari Porong dengan berjalan kaki. Kota demi kota dia lalui, dan berharap bisa sampai Jakarta dengan selamat.
Dalam perjalanan ke Jakarta, dia sudah makan asam garam di jalanan. Mulai dari kecopetan sampai mendapat sambutan hangat dari Kiai Mustofa Bisri (Gus Mus) di Kudus.
Setelah berjalan selama 25 hari, 8 Juli 2012 Suwandi tiba di Jakarta. Dengan baju lusuh dan tanpa mengenakan sandal, Suwandi tiba di kantor KontraS di Jalan Borobudur, Jakarta Pusat. Kedatangannya juga mendapat sambutan hangat dari para aktivis.
Setibanya di Jakarta, Suwandi hanya punya satu keinginan. Dia ingin bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Semua keluh kesahnya soal lumpur Lapindo akan dia sampaikan.
Kedatangan Suwandi langsung terdengar pihak Istana. Melalui Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, pemerintah mengaku siap mendengar aspirasi Suwandi. Sayangnya, setelah ditunggu berhari-hari Suwandi tak kunjung diterima Presiden SBY.
Dia berkali-kali bolak-balik ke Sekretariat Negara untuk mengajukan permohonan agar bisa bertemu dengan Presiden SBY. Lagi-lagi saat itu Suwandi tidak mendapat kepastian.
"Pokoknya, ke manapun akan saya kejar. Akan saya turuti apa maunya pemerintah," kata Suwandi beberapa waktu lalu.
Gagal di Istana, Suwandi mencoba keberuntungan lain agar perjuangannya didengar oleh pemerintah. Dia melakukan aksi teatrikal di depan Gedung Wisma Bakrie yang berada di Jalan Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selatan.
Suwandi datang dengan bertelanjang dada. Seluruh badannya dan wajahnya dia baluri dengan lumpur berwarna abu-abu.
"Yang jelas aksi ini akan saya lakukan sampai ada kejelasan atau penyelesaian total, bukan penyelesaian janji. Kalau saya sudah dapat informasi dari warga saya, bahwa semua sudah selesai baru saya akan pulang," ujar Suwandi.
Suwandi meminta pihak Bakrie untuk segera melunasi ganti rugi para korban lumpur Lapindo. Menurutnya, dari 13 ribu berkas yang harus dibayar, perusahaan Bakrie baru menyelesaikan sekitar 4 ribu berkas dengan jumlah sekitar Rp 71 miliar.
"Seperti yang dikatakan media bahwa Aburizal Bakrie sudah mengeluarkan Rp 7 triliun lebih. Sedangkan kerugian warga lumpur Lapindo yang terkena peta area terdampak sejak tahun 2007 itu cuma Rp 3,8 triliun. Jadi kalau mereka bilang sudah keluarkan Rp 7 triliun warga korban lumpur Lapindo harusnya sudah lunas, nah itu uangnya ke mana, berarti itu bohong semua," kata Suwandi waktu itu.
Setelah aksi-aksinya beberapa hari menyedot perhatian media, tiba-tiba Suwandi menghilang. Baru pada Rabu 25 Juli 2012 dia nongol di stasiun televisi milik Bakrie, tvOne. Secara mengejutkan, dalam wawancara dengan Indiarto Priadi, Suwandi justru meminta maaf kepada keluarga Bakrie karena selama ini telah mencemarkan nama baik Ketua Umum Partai Golkar tersebut.
Suwandi juga mengaku menyesal karena selama ini terus mengolok-olong dan memojokkan keluarga Bakrie. "Saya mohon maaf dan saya percaya keluarga Bakrie bisa menyelesaikan permasalahan di Sidoarjo," kata Suwandi dalama wawancara di tvOne.
Perubahan sikap Suwandi inilah yang membuat tanda tanya besar. Mengapa Suwandi berubah pikiran? Dalam jumpa pers di Jakarta kemarin, Suwandi mengaku kecewa karena warga Sidoarjo ternyata malah tidak mendukung aksinya.
"Saya menilai perjuangan saya telah ditunggangi oleh oknum-oknum yang ingin memanfaatkan aksi jalan kaki saya. Aksi saya ternyata ditunggangi oleh pihak terkait untuk kepentingan politis, sementara saya tidak mau masalah politis masuk dalam perjuangan saya," kata Suwandi.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo tak sengaja berjumpa dengan sosok tak terduga saat tengah berjalan santai.
Baca Selengkapnya"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaJokowi direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pembunuhan terhadap Iwan Sutrisman Telaumbanua (21) memberi luka mendalam kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaPerjalanan dinas itu dilakukan dalam rangka menemani Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaBesaran dana santunan ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No.15 Tahun 2017.
Baca SelengkapnyaTanpa menahan, Luhut mempersilakan menteri yang ingin mundur segera pamit dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan tewas di aliran kali Mookervart Cengkareng
Baca SelengkapnyaMahfud MD, Gibran Rakabuming dan Muhaimin Iskandar. Kira-kira, siapa ya yang paling tinggi menambah elektabilitas capresnya?
Baca Selengkapnya