Jaksa Agung tepis eksekusi Serge Aresky ditunda karena lobi Prancis
Merdeka.com - Kejaksaan Agung menunda eksekusi mati kasus narkoba, Serge Aresky Atlaoui, lantaran warga negara (WN) Prancis itu sedang menggugat keputusan Presiden Jokowi yang menolak grasinya ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.
Namun, jika gugatan tersebut ditolak, maka jaksa akan mengeksekusi Serge sendiri tanpa menunggu lagi eksekusi mati gelombang berikutnya.
"Iya, iya, karena kan semuanya sudah berjalan proses hukumnya. Mau apa lagi yang dilakukan? Sampai grasi pun seperti itu, kan sudah hak prerogatif Presiden," kata Jaksa Agung HM Prasetyo saat dihubungi, Senin (27/6).
Prasetyo mengatakan Prancis berusaha melobi pemerintah agar Serge bisa terbebas dari hukuman mati. "Sangat, sangat, sangat. Ya, negara-negara yang warganya dipidana mati pasti akan sangat melakukan pendekatan ke pemerintah. Tapi itu tidak akan memengaruhi kedaulatan bangsa," lanjutnya.
Prasetyo mengelak ketika ditanya apakah penundaan eksekusi Serge merupakan hasil lobi pemerintah Prancis. "Nggak. Saya kan tidak boleh berhubungan dengan pihak-pihak tersebut tentunya," ujarnya.
Diketahui, Serge mengajukan gugatan terhadap keputusan Presiden Jokowi yang menolak grasinya ke PTUN. Atas hal tersebut, rencana Serge untuk dieksekusi bersama 9 terpidana lainnya dalam waktu dekat pun batal.
Sementara, kesembilan terpidana mati tersebut sudah berada di ruang isolasi di Lapas Nusakambangan. Hingga kini, jaksa belum juga memastikan kapan tepatnya pelaksanaan eksekusi mati tersebut.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca SelengkapnyaSaat menyebut Soeharto, Prabowo mengaku cukup kenal.
Baca SelengkapnyaPaloh bakal melihat perkembangan kedepan apakah akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut reaksi mengejutkan Prabowo saat istri pensiunan Jenderal TNI ingin cium tangannya.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaPrabowo berulang kali setuju dengan pendapatnya di debat Pilpres 2024 pamungkas.
Baca SelengkapnyaPemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaDalam setiap masa kepemimpinan, hal-hal baik harus dilanjutkan.
Baca Selengkapnya