Jadi Korban Human Trafficking, Warga Sumsel Stres dan Coba Bunuh Diri
Merdeka.com - Sugianto bin Suyono (29) menjadi korban human trafficking atau penjualan manusia ke Malaysia. Dia mengalami stres berat dan mencoba bunuh diri setelah kabur dari tempatnya bekerja.
Keberadaannya di Malaysia diketahui dari akun media sosial kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) beberapa waktu lalu. Dari situ terungkap korban berasal dari Desa Mekar Jaya, Kecamatan Lubai, Muara Enim, Sumsel.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumsel Koimudin menjelaskan, korban ditemukan warga hendak melompat dari jembatan layang di Kuala Lumpur sebulan lalu. Aksinya digagalkan dan dibawa ke rumah sakit setempat untuk perawatan.
"Kami ketahui dari medsos dan akhirnya korban hari ini dapat kami pulangkan atas bantuan pekerja Indonesia di sana," ungkap Koimudin, Selasa (31/12).
Hingga tiba di Palembang, kata dia, korban mengalami stres cukup berat sehingga untuk sementara dirawat di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang. Korban tengah menjalani assessment atau pemulihan mental oleh ahli kejiwaan dan psikolog.
"Mudah-mudahan segera pulih dan dikembalikan ke keluarganya," kata dia.
Iming-iming Gaji Besar
Sugianto berangkat ke Malaysia secara ilegal melalui jalur Batam, Riau. Dia ditawari rekannya bekerja dengan upah besar, jauh dibanding penghasilannya di kampung.
Ternyata di Malaysia, dia dipekerjakan sebagai buruh di perkebunan karet salah satu perusahaan di Kelantan. Tekanan pekerjaan yang berat dan gaji yang didapat hanya 400 Ringgit atau Rp 1,2 juta per bulan, membuatnya kabur dari mess perkebunan menuju Kuala Lumpur.
"Dia mengalami stres dan mencoba bunuh diri. Gaji dan pekerjaannya tak sesuai dengan janji yang diberikan," kata dia.
Disnakertrans Sumsel berencana melanjutkan kasus ini ke proses hukum untuk mengungkap jaringan atau penyalur tenaga kerja yang mengirim korban ke Malaysia. Pihaknya mengimbau masyarakat tidak mudah terpikat dengan iming-iming pekerjaan ke luar negeri secara ilegal karena banyak resikonya.
"Bisa dibilang ini human trafficking, masuk ke Malaysia secara ilegal," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Curhat Istri Punya Suami Ganteng Jualan Cireng di Pinggir Jalan Jadi Sorotan 'Banyak yang Menghina Jualan di Kaki Lima'
Diungkap sang istri, pria berparas tampan itu kerap mendapat hinaan.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaIwan Sutrisman Dijanjikan Jadi Tentara Malah Dibunuh Prajurit TNI AL, Ini Sosok Korban & Pelaku
Korban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Putri Handayani, Wanita Indonesia Pertama yang Jejakkan Kaki di Kutub Selatan, Banjir Apresiasi
Berkat aksinya, Putri menuai apresiasi dari warganet hingga kalangan pejabat.
Baca Selengkapnya4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaDiremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaKesal Diselingkuhi, Istri di Musi Banyuasin Potong Kemaluan Suami saat Tidur
Peristiwa itu terjadi saat korban tidur pulas di rumahnya di Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (23/2) dini hari.
Baca SelengkapnyaSisi Lain Mayjen Sungkono Pertaruhkan Nyawa Demi Surabaya, Sebelum Perang Selalu Jahit Pakaiannya Sendiri
Keterampilannya menjahit tak bisa dipisahkan dari masa kecilnya
Baca Selengkapnya