Izinkan perobohan masjid, pengurus MUI Medan diserbu massa

Merdeka.com - Sidang perkara perdata perobohan Masjid At Thoyyibah, Kelurahan Hamdan, Medan Maimoon di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Sumatera Utara, berujung ricuh. Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, Pagar Hasibuan, diserang massa dari pihak penggugat.

MUI Kota Medan merupakan salah satu pihak yang digugat Forum Umat Islam (FUI) dan jamaah Masjid At Thoyyibah. Selain itu, PT Multatuli Indah Lestari, Pemerintah Kota Medan, dan Polda Sumut juga jadi tergugat dalam kasus perobohan masjid ini.

Kericuhan terjadi begitu sidang ditutup Ketua Majelis Hakim Wahidin. Massa penentang yang memenuhi ruang sidang terlibat adu mulut dengan perwakilan pihak tergugat.

"Ustad munafik kau. Apa dasarnya kau keluarkan fatwa," teriak massa di dalam ruang sidang, Kamis (6/9).

Situasi semakin memanas, ketika wajah Pagar Hasibuan dicubit salah seorang warga. Ketua Bidang Hukum dan Perundang-undangan MUI Medan ini sempat membalas dengan melontarkan kata-kata.

Adu mulut pun terjadi. Massa penggugat kemudian mengejar dan memukul kepala dan tubuh Pagar Hasibuan. Perwakilan MUI ini lantas kabur untuk menyelamatkan diri.

Massa sempat melakukan sweeping untuk mencari Pagar Hasibuan di sekitar Gedung PN Medan. Karena tidak ditemukan, massa pun membubarkan diri.

Masjid At Thoyyibah dirobohkan pengembang, PT Multatuli Indah Lestari, pada 2007. Pengusaha nekat menghancurkan rumah ibadah itu dengan dalih adanya fatwa MUI Kota Medan. Aksi perobohan itu dikawal personel Brimob Polda Sumut.

Setelah masjid dirobohkan dan lahannya menjadi bagian kompleks perumahan toko Mulatuli Indah, jamaah masjid dan Forum Umat Islam menggugat MUI Kota Medan, PT Multatuli Indah Lestari, Polda Sumut, dan Pemerintah Kota Medan.