Istana minta Kapolri usut tuntas pembunuhan aktivis di Lumajang
Merdeka.com - Pihak Istana telah mendengar soal kasus pembantaian sadis dua petani Desa Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, yang menolak adanya penambangan pasir liar di daerahnya. Istana langsung melakukan koordinasi dengan Kapolri untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
"Kita sudah koordinasi dengan Kapolri," kata Kepala Staf Presiden Teten Masduki di Istana, Jakarta, Selasa (29/8).
Pada 26 September kemarin, sekitar 40 orang pro penambangan pasir menjemput paksa dan menganiaya warga Desa Selok Awar-Awar, Tosan di rumahnya. Usai menganiaya Tosan, gerombolan ini kemudian mendatangi rumah Salim Kancil, yang berada sekitar dua kilometer dari balai desa setempat.
Tubuh Salim diikat dan diseret menuju balai desa dengan disaksikan warga setempat. Di balai desa, Salim disiksa dan disetrum dengan listrik hingga tewas.
Kasus pembantaian ini disaksikan warga desa dan petinggi desa setempat. Polda Jawa Timur saat ini menetapkan 18 tersangka dalam kasus pembantai sadis dua petani Desa Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, yang menolak adanya penambangan pasir liar di daerahnya itu.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol R Prabowo Argo Yuwono mengaku pihaknya tidak akan menutup mata atas kasus ini, termasuk akan menindak tegas polisi yang diketahui menjadi backing, atau terlibat langsung pembantaian atas diri Salim Kancil dan penganiayaan terhadap Tosan, yang hingga hari ini masih dirawat di rumah sakit.
"Sudah ada 36 orang yang tengah kita periksa dan ada 18 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Dan hingga saat ini, kita masih melakukan pemeriksaan secara maraton," kata Argo di Mapolda Jawa Timur, Senin (28/9).
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi masih mencoba mencari pelaku lain dalam kasus pembakaran ini.
Baca SelengkapnyaSebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaSebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaWarga diminta selalu waspada dan mempersiapkan kendaraan sebaik mungkin sebelum mudik
Baca SelengkapnyaKorban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.
Baca SelengkapnyaDari hasil penyelidikan polisi ditemukan kejanggalan terkait penyebab kematian AZSN.
Baca SelengkapnyaPolisi sangat mengharapkan partisipasi masyarakat dalam melaporkan aktivitas mencurigakan berkatan KKB.
Baca Selengkapnya