Investigasi Tim Gabungan Pakar Belum Temukan Penyiram Air Keras Novel Baswedan

Merdeka.com - Tim gabungan pakar kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan telah melaporkan hasil investigasinya kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Temuan hasil investigasi tim gabungan pakar selama 6 bulan itu pun rencananya dipaparkan ke publik dalam satu atau dua hari ke depan.
Namun hasil investigasi tim gabungan pakar tersebut bersifat merekomendasikan kepada penyidik Polri yang menangani kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan. Sementara yang menindaklanjuti hasil investigasi tim gabungan pakar itu tim teknis Polri.
"Tanggal 17 Juli 2019, Tim Gabungan Pakar akan menyampaikan secara komprehensif. Rekomendasi apa nanti akan ditindak lanjuti oleh tim teknis Bareskrim Polri," kata Karopenmas Polri, Brigjen Polisi Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Senin (15/7).
Dedi menjelaskan tim gabungan pakar berbeda dengan tim teknis Polri. Tim gabungan pakar hanya akan memberikan catatan-catatan kepada penyidik sementara yang menindaklanjuti adalah tim teknis Polri.
"Mereka (Tim Gabungan Pakar) melakukan proses investigasi ini kan sifatnya, terbuka, secara umum saja, kemudian hasilnya semuanya akan diberikan dalam bentuk rekomendasi," ujar dia.
Dedi mengakui masih belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. Polisi masih perlu menyelidiki kasus ini lebih dalam.
"Penyidikan kan sedang dimulai di Polda Metro, tim dibentuk bukan hanya penyelidikan tapi penyidikan pemeriksaan puluhan orang saksi. Tapi belum ada tersangka masih dalam proses penyidikan mendalam," ucap dia.
Sebelumnya, Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan pihaknya berjanji menyelesaikan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan secepatnya. Dedi menyebut polisi sedang berupaya mengebut penyelidikan kasus penyerangan Novel sebelum batas waktu.
"Polri berkewajiban dan berkomitmen untuk secepatnya menyelesaikan kasus itu, ini komitmen kami. Sebelum kasus itu kedaluwarsa," kata Dedi di Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin, (15/7/2019).
Dedi mengatakan, Tim Gabungan telah dibentuk untuk membantu menangani kasus penyerangan Novel Baswedan. Kemarin, mereka menyampaikan hasil temuan-temuan ke Kapolri.
"Mungkin kalau enggak Selasa atau Rabu tim itu (TGP) akan menggelar konferensi pers membeberkan hasilnya secara konferhensif temuannya selama 6 bulan melakukan investigasi," ujar dia.
Nantinya, Penyidik Bareskrim dan Polda Metro Jaya akan menindaklanjuti temuan-temuan dari Tim Gabungan Pakar. Intinya, Polri tidak akan terburu-buru menyelesaikan suatu kasus.
"Tidak bisa, harus dibandingkan yang multi level. Banyak kasus yang sudah diselesaikan kepolisian termasuk kasus besar dan banyak kasus juga yang masih dijalankan," ujar dia.
Sebagai contoh bom di Kedutaan Besar Filipina. Polri butuh waktu lebih dari lima tahun untuk mengungkap kasus itu. Bahkan, Polri mengungkapnya setelah memeriksa salah satu napiter.
"Itu dari hasil pemeriksaan sampai ke sana baru terungkap siapa sebenernya pelaku bom," ujar dia.
Dalam kasus Novel Baswedan, Polri berkomitmen akan mengungkap secara terang benderang. Hanya saja, kata Dedi semuanya membutuhkan waktu.
"Proses pembuktiannya adalah secara scientific, karena apa? karena setiap case memiliki karakter yang berbeda-beda boleh dikatakan minimnya alat bukti merupakan tantangan bagi Polri untuk mencari alat bukti lainya agar itu menjadi terbuka," papar dia.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Hasil dari Kerja Keras Melissa Asal Prancis Menikah dengan Pria Indonesia, Kini Membangun Bisnis Restoran
Melissa bule asal Prancis membeberkan bisnis restoran miliknya yang segera berdiri. Semua dibangun berkat kerja kerasnya bersama sang suami.
Baca Selengkapnya


Jenderal Agus Subiyanto Sowan ke Mantan Panglima ABRI Ditemani Istri Tercinta, Begini Momennya
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto bersama sang istri berkunjung ke kediaman mantan Panglima ABRI, Jenderal (Purn) Try Sutrisno.
Baca Selengkapnya


30 Kata-Kata Cinta Bahasa Arab dan Artinya, Romantis Sekaligus Penuh Makna
kumpulan kata-kata cinta bahasa Arab yang penuh makna.
Baca Selengkapnya


150 Nama Bayi Laki-Laki Islami Berdasarkan Al-Quran, Indah dan Bermakna Mendalam
Kumpulan nama bayi laki-laki Islami diambil dari Al-Quran dengan makna mendalam.
Baca Selengkapnya


Dulunya Cuma Ngontrak Petakan Kini Punya Rumah Megah Bak Istana, Begini Perjuangan 5 Artis yang Bikin Salut
Dulu, Denny Cagur tinggal di kontrakan kecil untuk bertahan hidup. Kini, dia menikmati rumah mewah yang dimilikinya.
Baca Selengkapnya

Proyek Polder Tanjung Barat Bikin Macet, Dishub DKI Imbau Warga Cari Jalan Alternatif
pembangunan polder jadi sumber masalah atas kemacetan di Jalan TB Simatupang-Tanjung Barat.
Baca Selengkapnya

NasDem Soal RUU DKJ Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden: Obrak-abrik dan Nodai Konstitusi, Tanda Otoritarianisme
NasDem mewanti-wanti perlahan demokrasi tergerus oleh kesesatan pikir dalam mengelola negara.
Baca Selengkapnya

NasDem dan Demokrat Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Langsung Presiden
Partai NasDem tetap mendorong adanya pemilihan umum kepala daerah di Jakarta.
Baca Selengkapnya

Ketua Bamus Betawi 1982: Kita yang Usulkan Gubernur dan Wakil Gubernur Ditunjuk Presiden
"Kita mengusulkan agar gubernur dan wakil gubernur ditunjuk oleh presiden," kata Oding
Baca Selengkapnya

Full Senyum Jenderal Jadi Petani Bersiap Panen Kopi, Nasib Lebih Baik di 2024
Mantan Kabareskrim kini banting setir jadi petani kopi. Optimis panen baik di 2024. Ini sosoknya.
Baca Selengkapnya

Anies Bakal Gandeng Pegawai KPK Tak Lolos Tes Wawasan Kebangsaan untuk Berantas Mafia Daging
Calon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan berjanji bakal memberantas mafia daging.
Baca Selengkapnya

Jenderal Polisi Jalan Kaki Blusukan di Pasar Benua Afrika, Gayanya Santai Sambil Sruput Kelapa
Krishna yang tengah berada di Benua Afrika nampak asyik blusukan ke pasar tradisional.
Baca Selengkapnya