Insiden Kanjuruhan, Menko PMK Ingin Trauma Healing Tidak Cuma Bagi Korban Cidera

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan layanan psikologis berupa trauma healing yang saat ini tengah dilakukan oleh organisasi-organisasi himpunan psikologi di Malang, diharapkan tidak hanya menyasar pada korban terdampak langsung tragedi Kanjuruhan. Namun pelayanan tersebut juga perlu diberikan kepada masyarakat yang mungkin terkena dampak tidak langsung.
"Kemudian jangan hanya kepada mereka yang berstatus korban saja baik itu cidera atau yang lain, tetapi juga yang bukan korban juga harus ditelisik karena jangan-jangan mereka juga punya masalah psikologis, termasuk yang tak nonton kena imbas karena ada keluarganya yang jadi korban. Dan kemarin itu juga sudah terbukti karena ada anaknya, istrinya yang meninggal, pasutri meninggal jadi anaknya tinggal seorang diri dan seterusnya," ujar Muhadjir kepada wartawan di Malang, Kamis (6/10).
Menurutnya hal ini perlu ditelusuri lebih lanjut. Harapannya adalah dari adanya tragedi Kanjuruhan ini, tidak akan memberikan efek buruk terhadap seluruh masyarakat yang terdampak.
Dia juga mengatakan bahwa masih banyak organisasi profesi bidang psikologi yang belum terlibat langsung dalam penanganan kasus ini, termasuk para mahasiswa. Sedangkan diketahui bersama jika di kota malang adalah gudangnya psikolog.
"Kita lihat mereka sudah bergerak tinggal bagaimana merapikan gerakannya dan memperluas pihak-pihak yang terlibat, karena saya kira masih banyak organisasi profesi bidang psikologi yang belum dilibatkan termasuk para mahasiswa, kalau di Malang ini kan gudangnya sehingga saya rasa tak ada masalah," jelasnya.
Sementara itu, terkait teknis pelayanan psikologis terhadap korban, Muhadjir mengatakan banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya ialah dengan sistem jemput bola kepada klien. Hal ini dapat menjadi cara efektif untuk memberikan pelayanan psikologis tersebut lantaran sarana prasarana penunjang pelayanan seperti mobil dan yang lainnya pun sudah disediakan.
"Tadi Pemkab sudah mulai memperluas datanya agar bisa mendeteksi siapa saja yang butuh trauma healing itu," lanjutnya.
Muhadjir juga menegaskan korban perempuan dan anak juga wajib untuk dilayani. "Mereka mungkin tak cidera saat nonton, itu juga harus dilayani. Kemudian bagi yang tak menonton tapi ada keluarganya jadi korban, kemarin saya temui ada yang stres berat karena anaknya dua-duanya meninggal padahal anaknya tiga dan satu sudah meninggal," pungkasnya.
Reporter: Putri Oktafiana
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Disentil Sombong oleh TKN Prabowo, Cak Imin Sindir Orde Baru Jatuh karena KKN
Cak Imin mengatakan ucapan Indonesia dalam ancaman bahaya bila pasangan AMIN kalah seharusnya hanya di forum internal PKB.
Baca Selengkapnya


Habiburokhman Gerindra: Semakin Terang, Anwar Usman Hanya Kambing Hitam!
TKN Prabowo-Gibran menilai mantan Ketua MK Anwar Usman hanya kambing hitam dalam putusan syarat Capres-Cawapres
Baca Selengkapnya


Mengenang Satu Tahun Bencana Gempa Cianjur 'Alhamdulillah' Kondisi Rumahnya Megah-megah
Usai satu tahun waktu berselang sejak terjadinya gempa Cianjur 2022, kini kondisi rumah-rumah warga cukup mengejutkan. Begini potretnya.
Baca Selengkapnya


Gibran ke Pensiunan: Silakan yang Mau Masuk Partai Politik
Gibran memutuskan untuk tidak kampanye, dan masih memimpin Solo.
Baca Selengkapnya


Kepercayaan Diri Ganjar Pranowo Hadapi Debat Pilpres 2024
Ganjar mempersiapkan secara matang konsep untuk menghadapi debat nanti.
Baca Selengkapnya

Gedung SD di Jember Jadi Sarang Ular, Siswa Ketakutan hingga Dipindah ke Halaman
Puluhan siswa SD Negeri Suci 05 di Kabupaten Jember belajar dalam kondisi prihatin. Gedung sekolah mereka lapuk bahkan diduga menjadi sarang ular.
Baca Selengkapnya

Tembak Tauke Sawit, Perampok Sadis di Kampar Rampas Rp742 Juta
Ditreskrimum Polda Riau menangkap dua perampok bersenjata api di Kampar, Riau. Kedua tersangka berinisial Fm dan W.
Baca Selengkapnya

Kronologi Kelamin Bocah Terpotong saat Khitan Massal di Lahat
Kelamin bocah, AFK (8), terpotong saat khitan massal di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Kasus ini dilaporkan masih diselidiki polisi.
Baca Selengkapnya

Mengenang Satu Tahun Bencana Gempa Cianjur 'Alhamdulillah' Kondisi Rumahnya Megah-megah
Usai satu tahun waktu berselang sejak terjadinya gempa Cianjur 2022, kini kondisi rumah-rumah warga cukup mengejutkan. Begini potretnya.
Baca Selengkapnya

FX Rudy Sebut 17 Skala Prioritas Wali Kota Solo Bohong, Ini Respons Gibran
FX Rudy Sebut 17 Skala Prioritas Wali Kota Solo Bohong, Ini Respons Gibran
Baca Selengkapnya

Jenderal Bintang Dua Polisi Diapit Dua Perwira Muda Anak Mantan Kapolri
Bukan sosok sembarangan, dua perwira yang mengapit jenderal bintang dua Polri ini merupakan putra mantan Kapolri.
Baca Selengkapnya

2 Penembak Mati Pria di Palembang Ternyata Teman Korban, Motif Kesal Utang Rp120 Juta Tak Dibayar
Dua pelaku penembakan yang menewaskan RD (32) di Palembang merupakan teman korban, berinisial MA (30) dan AR (26).
Baca Selengkapnya